Jakarta, Gatra.com - Pemerintah optimis Program Keluarga Harapan (PKH) akan mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) tahun 2019. Dari 71,39 ditargetkan meningkat hingga 71,98 di tahun ini.
"Kami sangat percaya PKH secara langsung membantu negara dalam menguatkan IPM," ujar Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita kepada wartawan di Sari Pan Pacific Hotel, Jakarta Pusat, Kamis (2/5).
Kementerian Sosial melakukan inventarisasi perilaku keluarga penerima manfaat dari PKH. Mereka diharuskan memperhatikan aspek kesehatan dan pendidikan.
Agus mencontohkan pemeriksaan rutin kehamilan bagi, kewajiban memeriksakan anak balita ke posyandu serta melakukan imunisasi. Sebanyak 85% anak-anak dari penerima manfaat PKH harus masuk sekolah.
"Ibu Hamil harus periksa kehamilan secara rutin, Orang tua diwajibkan memeriksakan anak balita ke posyandu dan imunisasi," ujar Agus.
Berdasarkan riset independen Microsave Consulting menunjukkan ada perbaikan perilaku keluarga penerima manfaat PKH. Misalnya sebanyak 78% anak-anak dari penerima PKH hadir di sekolah secara reguler.
"Kemudian 10% anak-anak penerima PKH berprestasi. Di bidang akademik 5%, olahraga 4% dan seni budaya sebanyak 1%," kata Country Manager MicroSave Consulting Indonesia, Grace Retnowati.
Kemudian di bidang kesehatan, 92% penerima PKH mengakses rumah sakit atau puskesmas untuk mendapatkan layanan kesehatan, 48% menggunakan KB.