Caracas, Gatra.com - Pendukung oposisi di Venezuela mengadakan protes massal, sehari setelah bentrokan keras dengan pasukan pemerintah, Rabu (1/5).
"Kami akan terus maju dengan kekuatan lebih besar dari sebelumnya," ujar pemimpin oposisi Juan Guaido. Sementara itu, demonstrasi pro-pemerintah Nicolas Maduro juga sedang berlangsung.
Dilansir dari BBC, demonstrasi yang pro Maduro terjadi setelah Presiden Nicolás Maduro mengatakan dia telah menghentikan percobaan kudeta pada Selasa (30/4).
Guaido mengatakan bahwa dia didukung oleh anggota angkatan bersenjata, tetapi Maduro menegaskan bahwa dirinya pun masih memiliki dukungan mereka.
Dalam pidato televisinya pada Selasa (30/4), Maduro menuduh para demonstran melakukan kejahatan besar yang menurutnya tidak akan dibiarkan begitu saja dan mereka akan mendapatkan hukuman. Ia juga mengatakan AS sedang berencana untuk melawan dirinya.
Guaido menyatakan dirinya sebagai pemimpin sementara Venezuela pada Januari 2019 lalu dan telah diakui oleh lebih dari 50 negara, termasuk AS, Inggris dan sebagian besar di Amerika Latin.
Tetapi Maduro, yang didukung oleh Rusia, Cina, dan pejabat tinggi militer Venezuela, menolak menyerahkan kepemimpinan kepada Guaido.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo mengatakan tindakan militer mungkin dilakukan jika diperlukan, tetapi AS akan lebih memilih pemindahan kekuasaan secara damai. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov memperingatkan AS terhadap langkah-langkah agresif selanjutnya.
Di sisi lain, PBB meminta kedua belah pihak untuk menahan diri semaksimal mungkin.
Dalam pidato kepada para pendukungnya, Guaido mengatakan bahwa protes merupakan proses yang tidak dapat diubah dan berjanji untuk melanjutkan demonstrasi setiap hari demi mencapai kemerdekaan. "Kita berada di jalur yang benar, tidak ada jalan untuk kembali," katanya.
Dia juga mengatakan akan ada serangkaian serangan menggemparkan mulai Kamis (2/5) dan memuncak dalam pemogokan umum. Media lokal melaporkan terjadi tembak menembak di Altamira, sebuah lingkungan di Caracas timur di mana oposisi biasa berkumpul.
Bentrokan juga terjadi di jalan raya dekat pangkalan udara di timur ibu kota, dengan pengunjuk rasa mengendarai van melalui pagar pembatas. Pihak keamanan nasional yang mengendarai sepeda motor menembakkan gas air mata ke arah para demonstran. Beberapa demonstran melempar batu, sementara yang lain terlihat membuat bom molotov.
Menurut pantauan LSM dan media setempat, demonstrasi telah terjadi di 23 negara bagian Venezuela serta di Caracas.