Jambi, Gatra.com - Sebanyak 3.500 pekerja buruh Jambi meramaikan peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day, Rabu (1/5) ini. Berbagai kegiatan yang dilakukan bertajuk Rumah Rayo Senang Besamo diselenggarakan pada jalan dua jalur depan halaman bandara lama Sultan Thaha Saifuddin, Jambi Selatan, Kota Jambi.
Peringatan Hari Buruh Sedunia diikuti oleh sejumlah buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (KSBSI), Serikat Pekerja Perkebunan Petani Indonesia, dan Serikat Pekerja Tambang Indonesia -- lebih dari 350 perusahaan di Provinsi Jambi, dipastikan tidak mengganggu jalan akses karena jalur dua khusus untuk menuju akses bandara lama.
Mereka hadir dari sejumlah kabupaten kota di Provinsi Jambi. Pantauan Gatra.com, aksi tersebut dikawal ketat oleh ratusan aparat kepolisian. Panitia menyiapkan panggung hiburan dan tenda bagi para buruh sebanyak 28 unit. Kegiatan tersebut dimulai sejak pukul 09.00 WIB hingga sore hari dengan berbagai kegiatan.
Di tengah panasnya terik matahari berlangsungnya acara. Misalnya pameran seduh kopi, pameran motor vespa, lomba mewarnai untuk anak-anak buruh, cek pengobatan sekaligus obat gratis, dan 120 kotak hadiah hiburan. Kemudian panitia menggelar pasar murah serba Rp5 ribu untuk tepung sagu dan gula pasir yang dalam satu jam ludes diborong buruh. "Disediakan sebanyak 250 kg dan gula pasir 125 kg khusus dijual untuk buruh," kata Ketua Pelaksana, Roida Pane.
Menurutnya, peringatan 1 Mei ini, yang selalu didengar masyarakat adalah aksi buruh turun ke jalan, berapa puluh atau ratus ribu massa buruh yang akan dikerahkan, upaya aparat mencegah tindakan anarkis, dan acapkali sikap beringas buruh yang menyerbu pabrik-pabrik yang nekat beroperasi dan memaksa rekan-rekan mereka ikut berdemonstrasi. "Kegiatan kami di May Day tidak ugal-ugalan namun melakukan kegiatan yang positif," kata Roida.
Izin Dibatalkan PT Angkasa Pura II
Di balik kemeriahan acara, Roida yang juga ketua Konfederasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia wilayah Jambi ini mengaku bahwa kegiatan tersebut sempat terancam gagal dilakukan karena pihak Bandara membatalkan secara sepihak izin yang sempat diberikan.
"Penolakan pihak bandara dengan berbagai alasan. Akhirnya acara tetap kami lakukan di luar pekarangan yakni di jalur dua bandara lama. Sebenarnya, rabu pekan lalu, pihak bandara menyetujui untuk dipergunakannya pekarangan bandara lama dalam kegiatan hari buruh. Sabtu lalu, pihak bandara mengabarkan bahwa mereka menolak pemakaian area karena alasan wilayah objek vital. Senin kemarin kami kembali menemui pihak bandara dan jawabannya tetap sama," katanya.
General Manager Bandara Sultan Thaha Saifuddin Jambi, Yogi Prasetyo mengaku mendukung dengan kegiatan yang dilakukan oleh para buruh. Menurut Yogi, pihaknya bukan menolak dipergunakan bandara lama sebagai tempat kegiatan para buruh akan tetapi ada peraturan tentang izin penerbangan yang mengatur tentang peruntukan tersebut.
"Kegiatan seperti itu tidak diperbolehkan karena ada undang-undang penerbangan yang mengatur tentang itu. Intinya kami mensupport dengan kegiatan tersebut," kata Yogi.