Semarang, Gatra.com - Pemerintah Kota Semarang kembali menggelar tradisi Dugderan. Tradisi khas Semarangan dalam menyambut Ramadan ini diselenggarakan pada Sabtu (4/5).
Kasubag Pemberitaan dan Penyebarluasan Infomasi, Siswo Purnomo, mengatakan bahwa dalam acara dugderan yang berupa prosesi arak-arakan akan menggunakan dua ruas utama jalan pemuda. Sehubunga dengan itu, Pamkot akan melakukan penutupan jalan.
“Penutupan total akan dilakukan di sepanjang Jalan Pemuda mulai pukul 10.00 WIB. Sementara, penutupan situasional pada ruas jalan yang menuju Jalan Pemuda, seperti jalan Piere Tendean dan Jalan Gajahmada,” kata siswo.
Menurut Siswo, rombongan peserta arak-arakan melalui rute halaman balaikota menuju ke Jalan Pemuda – Masjid Agung Semarang - (Kauman)– Jolotundo –Masjid Agung Jawa Tengah.
Pada kedua ruas jalan tersebut, Dishub Kota Semarang sudah berkoordinasi dengan Polrestabes Semarang untuk melakukan penutupan jika dirasa terjadi kepadatan lalu lintas. “Guna pengalihan arus lalu lintas, juga akan diberlakukan sistem 2 arah di sepanjang Jalan Imam Bonjol,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Indriyasari menyampaikan, sebelum dugderan, pada Jumat (3/5) akan digelar Karnaval Budaya Dugder. Peserta terdiri atas anak-anak sekolah mulai dari tingkat TK hingga SMA sederajat. “Karnaval budaya akan dipusatkan di titik awal kawasan Simpanglima melewati rute Jalan Pahlawan menuju Taman Indonesia Kaya,” katanya.
Guna kelancaran arus lalu lintas, penutupan jalan akan dilakukan pada saat pelaksanaan karnaval budaya Dugder pada ujung jalan menuju Simpanglima dan ujung jalan yang dilalui rute karnaval budaya, yaitu Jalan Pahlawan, Jalan Pandanaran, Jalan Ahmad Dahlan, dan Jalan Erlangga Raya serta Jalan Gajahmada, Ahmad Yani, dan perempatan Jalan Kyai Saleh.
Dia mengimbau, selama acara tersebut masyarakat untuk menghindari ruas-ruas jalan jalan yang akan ditutup dan melalui alternatif jalan sebagaimana rute pengalihan.