New York, Gatra.com - Fnatic, pemilik tim e-sports global yang berbasis di London, telah menganggarkan $19 juta dan melakukan restruktur kepemimpinan sebagai rencana ekspansi besar-besaran. Hal ini diungkapkan Fnatic pada Rabu (1/5). "Perusahaan ini berencana untuk memperluas jaringannya di Asia dan Amerika Utara. Selain itu, jumlah karyawan yang saat ini hanya 150 orang akan menjadi 1.000 orang dalam lima tahun ke depan," ungkap pendiri Fnatic, Sam Mathews.
Dilansir dari Reuters, Fnatic akan menggunakan investasi ini untuk memperkuat timnya dengan program nutrisi dan psikologi baru, serta menghadirkan pelatih olah fisik untuk pemain, sebuah program yang didasari pelajaran yang diambil Mathews dari tim bersepeda Inggris. Mereka juga berencana untuk meluncurkan lini baru perangkat audio, khususnya headset.
E-sports adalah kompetisi video game profesional yang ditonton oleh banyak penggemar secara langsung dan online. Ajang ini telah ada selama lebih dari satu dekade tetapi dalam beberapa tahun terakhir baru mendapatkan perhatian yang signifikan dari berbagai sponsor dan masyarkat.
Hal ini juga telah menarik perusahan-perusahan besar yang ingin beriklan dengan segmentasi pada penggemar muda dan mensponsori tim dan pemain unggulan, seperti Walt Disney Co, Hershey Co dan Toyota Motor Corp.
Menurut perusahaan peneliti game, Newzoo, pendapatan e-sports global akan mencapai $1,1 miliar pada 2019, naik 27% sejak tahun lalu yang disebabkan oleh peningkatan iklan, sponsor, dan siaran media dalam kompetisi video game ini. "Esports akan menjadi salah satu olahraga paling berharga dalam 10 tahun ke depan," kata Mathews.
Fnatic, salah satu tim tertua dan terbesar dalam esports global, telah memenangkan gelar-gelar besar di beberapa pertandingan, termasuk League of Legends dan Counter-Strike. Saat ini terdapat bebarapa tim yang berbeda dalam 10 permainan. Selain itu, Fnatic juga menjual peralatan game dan pakaian sendiri.
Mathews mendirikan Fnatic pada tahun 2004 dengan modal $40.000 yang berasal dari dana keluarga dan bantuan ibunya, Anne.
Sebelumnya keuangan perusahaan ini naik sekitar $7,5 juta, termasuk dari Raptor Group Holdings, yang didirikan oleh manajer investasi Jim Pallotta yang juga salah satu pemilik tim bola basket profesional Boston Celtics.
Pada 2015, Fnatic mengakuisisi pembuat peralatan game FUNC untuk memproduksi peralatannya sendiri, termasuk keyboard dan mouse, yang sekarang dijual di lebih dari 400 toko Best Buy di Amerika Serikat.
Putaran investasi baru ini dipimpin oleh pengusaha teknologi Lev Leviev dari LVL1 Group, yang juga bergabung dengan dewan direksi. Pihak Fnatic dalam sebuah pernyataan menyebukan Mathews akan menjadi kepala eksekutif di bawah kepemimpinan baru ini.
Nick Fry, mantan CEO tim balap motor Mercedes AMG Formula One, kembali ke Fnatic sebagai ketua, sementara Glen Calvert, pendiri perusahaan periklanan Affectv, ditunjuk sebagai chief operating officer.