Timor Tengah Selatan, Gatra.com - Umat Protestan dari Gereja Betania Haunometan, Amanuban Timur, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Selasa, (30/4) memperingati prosesi jalan salib Paskah. Prosesi ini melibatkan semua gereja Protestan di Kabupaten TTS. Menariknya prosesi jalan salib Paskah ini melibatkan Umat Katolik dan Islam di Kabupaten TTS.
Dalam acara yang dipimpin langsung oleh Ketua Klasis Amanuban Timur, Pendeta Saneb Yohanes Ena Blegur,S.Th ini dihadiri sejumlah pejabat Provinsi dan Kabupaten TTS.
Mereka adalah Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wakapolda NTT Brigjen Johanis Asadoma, Bupati dan Wakil Bupati TTS Epy Tahun dan Army Konay, Kepala Biro Humas dan Protokol NTT Dr. Drs Marius Jelamu serta Forkompimda Kabupaten TTS.
Rombongan Gubernur disambut dengan tarian adat, tradisi natoni dan pengalungan selendang sebagai tanda selamat datang.
Pembukaan Acara Prosesi Jalan Salib ditandai dengan penyerahan salib oleh Ketua Klasis Amanuban Timur, Pendeta Saneb Yohanes Ena Blegur, S.Th kepada Sekretaris Majelis Sinode GMIT NTT Yusuf Nakmofa,M.Th.
Selanjutnya, para peserta ikut dalam prosesi tersebut dengan rute titik-titik perhentian salib, menuju arah timur Desa OeEkam.
Prosesi tersebut dilaksanakan dalam tata ibadah dengan tema "Kematian dan Kebangkitan Kristus sebagai Pemulihan Relasi Tuhan dan Manusia."
Ritual ibadah itu diperankan oleh para pemuda klasis Amanuban Timur dengan mengikutsertakan anak-anak dan para kelompok paduan suara. Turut mengikuti ibadah setidaknya 6.000 orang peserta prosesi dari beberapa desa sekitar.
Acara berlangsung dalam suasana paskah yang meriah dengan tampilan busana daerah yang dikenakan oleh seluruh peserta. Acara di luar ruangan itu juga diiringi tarian dan nyanyian dalam bahasa dawan. Termasuk umat Katolik dan umat muslim ikut larut dalam prosesi jalan salib ini.
Sekretaris Majelis Sinode GMIT, Yusuf Nakmofa,M.Th dalam sambutannya mengatakan, Paskah dimaknai sebagai puncak pengharapan iman. Melalui paskah ini, diharapkan umat bisa mendalami peristiwa sengsara Yesus, sebagai puncak pengharapan iman orang kristen.
Paskah melalui kebangkitan Yesus Kristus, juga mengangkat pribadi manusia.
"Dalam melakukan kegiatan prosesi Paskah ini, kami melibatkan umat dari Katolik dan umat muslim. Hal ini dimaksudkan agar kita bisa saling menghormati umat beragama, menjunjung toleransi. Semoga dengan semangat toleransi ini, Tuhan senantiasa menolong dan memberkati kita," kata Yusuf.
Gubernur NTT dalam sambutannya mengaku senang dengan kegiatan Prosesi Paskah tersebut. Kegiatan ini mampu menggerakkan masyarakat dalam kesatuan. Ada kekeluargaan di sini, karena melibatkan bukan hanya masyarakat dari umat kristen tetapi juga dari agama yang lain. Kita harus senantiasa menciptakan keharmonisan ini dalam setiap perbedaan," ucap Viktor.
Untuk tahun depan kata Gubernur Viktor, harus usahakan agar kegiatan ini didesain dengan lebih baik. Karena mengandung budaya dan adat yang menjadi daya tarik, sehingga kita bisa mengundang tamu-tamu dari luar negeri serta diliput media-media nasional.
“Kegiatan ini sangat bagus sehingga kita usahakan untuk bisa masuk dalam kalender pariwisata tahunan. Saya juga berterima kasih kepada masyarakat Amanuban, karena melalui kegiatan seperti ini, berbagai potensi desa bisa dikenal dan dikembangkan,” kata Gubernur.
Antonius Un Taolin