London, Gatra.com - Jutaan orang lanjut usia memiliki bentuk demensia yang telah salah didiagnosis sebagai penyakit Alzheimer, menurut para peneliti.
Dilansir dari BBC (1/5), seorang ahli dalam jurnal Brain menyebutnya penemuan demensia ini paling penting dalam beberapa tahun terakhir. Kondisi itu dinamakan ensefalopati TDP-43 dinamakan Late, yang memiliki gejala mirip dengan Alzheimer, tetapi ini adalah penyakit yang berbeda. Hal inilah yang mungkin menyebabkan hingga saat ini belum ditemukan obat yang tepat untuk demensia.
Apa itu Demensia? Demensia bukan penyakit tunggal, tetapi adalah nama untuk sekelompok gejala yang mencakup masalah dengan memori dan berpikir. Ada banyak jenis demensia dan Alzheimer dikatakan sebagai yang paling umum dan paling banyak diteliti.
Tetapi hingga sepertiga dari Alzheimer pada orang lanjut usia mungkin malah terlambat, kata tim peneliti internasional, meskipun kedua jenis demensia dapat hidup berdampingan.
Sementara Late tampaknya mempengaruhi orang tua di atas 80 tahun bila dilihat dari bukti ribuan hasil post-mortem.
Satu dari lima orang dalam kelompok usia ini mengalaminya, yang berarti dampak kesehatan masyarakat dari penyakit ini akan besar, kata para peneliti. Namun, Late tidak seperti Alzheimer, yang cenderung menyebabkan penurunan memori yang lebih bertahap.
Saat ini, tidak ada tes tunggal khusus untuk demensia. Tanda-tanda demensia kadang-kadang bisa dilihat di otak setelah kematian.
Late tampaknya dikaitkan dengan akumulasi protein tertentu, TDP-43, di otak, sementara Alzheimer dikaitkan dengan dua protein otak lainnya. Para ilmuwan telah berusaha untuk menemukan obat untuk demensia, tetapi dengan begitu banyak jenis dan penyebab penyakit, tujuannya terbukti sulit. Uji coba obat untuk mengurangi protein di otak yang diduga menyebabkan Alzheimer juga telah gagal.
Sementara itu, belum ada perawatan baru yang efektif dan beberapa perusahaan farmasi telah keluar dari ras obat demensia. Memiliki pemahaman yang lebih baik tentang Late dapat mengarah pada penemuan perawatan baru, kata para peneliti. Mereka memiliki pedoman tertulis untuk membantu meningkatkan kesadaran dan memajukan penelitian ke dalam penyakit yang baru didefinisikan.
Penulis utama Dr Pete Nelson, dari University of Kentucky, mengatakan: "Sudah ada sejak dulu, tetapi kita pertama-tama mengenalinya. "Penyakit Alzheimer adalah sesuatu yang diketahui semua orang - ini adalah cara untuk mengetahui demensia - tetapi ada berbagai penyakit juga dan penyakit yang kita sebut Late adalah salah satu yang paling umum, dan ini adalah waktu yang menyenangkan untuk memulai dan melakukan penelitian dan mencoba mengoptimalkan dan mengembangkan terapi," ujarnya.
Pete Nelson mengakui ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan. "Ini lebih merupakan titik awal daripada titik akhir. Tidak ada keraguan bahwa banyak orang yang sebelumnya disebut Alzheimer, pada kenyataannya, tidak memiliki Alzheimer," ujarnya.