Caracas, Gatra.com - Pemimpin oposisi pemerintah Venezuela, Juan Guaido meminta warga turun ke jalan hari ini. Masyarakat diharapkan berpartisipasi dalam "pawai terbesar" dalam sejarah negara itu. Aksi ini berlangsung sehari setelah Guaido menyerukan militer untuk menggulingkan Presiden Nicolas Maduro.
Selasa pagi, Guaido muncul di luar pangkalan angkatan udara Caracas dengan lusinan anggota Garda Nasional. Mereka meminta militer mendukung pelengseran Maduro. Kedatangan massa itu memicu protes keras yang mengakibatkan lebih dari 100 orang terluka. Upaya ini disebut yang paling berani untuk mendapatkan dukungan dari angkatan bersenjata.
"Kita tahu bahwa Maduro tidak memiliki dukungan atau rasa hormat dari angkatan bersenjata. Kami telah melihat protes membuahkan hasil. Kita harus menjaga tekanan," " kata Guaido dalam pesan video yang diposting ke akun media sosialnya seperti dikutip dari Reuters, Rabu (1/5).
Setelah berbagai suara protes dari kubu oposisi, muncul rasa frustasi dari pendukung Guaido. Sebab, 3 bulan lebih upaya melengserkan Maduro tak kunjung berhasil. Maduro tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden padahal Guaido telah mendeklarasikan diri sebagai presiden sementara dengan alasan pemilihan kembali Maduro pada Mei 2018 lalu tidak sah. Oposisi menuntut diakan pemilu lagi.
Guaido mendapat dukungan dari Amerika Serikat (AS) dan sebagian besar negara-negara Barat, sementara militer Venezuela tetap mendukung Maduro. Maduro juga memeroleh dukungan dari sekutunya seperti Rusia, Cina dan Kuba. Dukungan sekutu inilah yang menggagalkan upaya Guaido mendongkel Maduro dari posisinya.
Konflik ini menyebabkan kualitas hidup warga menurun beberapa bulan pertama 2019 ini. Mulai dari pemadaman listrik, kesulitan air bersih, kekurangan makanan dan obat-oabatan hingga hiperinflasi melanda negara ini. Akibatnya, jutaan warga memilih bermigrasi.
"Saya berharap ini akan menjadi yang terakhir kalinya kita turun ke jalan. Saya ingin pemerintahan ini berakhir," kata Claudia Riveros, seorang pekerja toko roti berusia 36 tahun yang membawa bendera Venezuela dalam protes hari Selasa lalu.
Maduro, seorang sosialis yang menyebut Guaido boneka AS yang berusaha mengkudetanya. Sama seperti Guaido, Maduro juga meminta pendukungnya untuk turun ke jalan Rabu ini.
"Besok 1 Mei kita akan mengadakan pawai jutaan pekerja yang kuat. Kami telah menghadapi berbagai jenis agresi dan percobaan kudeta yang belum pernah terlihat dalam sejarah kita, t," kata Maduro dalam pidato di televisi Selasa malam.
Percobaan kudeta Guaido memang sengaja berbarengan dengan peringatan Hari Buruh Internasional. Ia meminta dukungan kepada para pemimpin serikat pekerja yang merupakan basis pendukung tradisional Maduro, serta pendahulu sekaligus mentor Maduro, mendiang Presiden Hugo Chavez.