Tokyo, Gatra.com - Kaisar baru naik tahta dan dilantik di Tokyo, Rabu (30/4) waktu setempat, dalam sebuah upacara yang membuatnya mewarisi harta karun kekaisaran. Era kekaisaran baru yang disebut Reiwa – yang berarti ketertiban dan harmoni – telah dimulai dan akan berlangsung sepanjang masa pemerintahan Kaisar baru.
Sang ayah yang berusia 85 tahun, Kaisar Akihito, menjadi kaisar pertama yang turun tahta dalam lebih dari 200 tahun pada Selasa (29/4). Dalam pidato singkat di Istana Kekaisaran, Kaisar Naruhito mengatakan dia berharap "untuk kebahagiaan rakyat ... kemajuan negara, dan perdamaian dunia," seperti dikutip dari BBC, Rabu (1/5).
Naruhito, juga menyatakan terima kasih kepada ayahnya Kaisar Emeritus Akihito. Suaranya pecah ketika dia berbicara tentang pelayanan Akihito bagi negara mereka. "[Dia] melakukan masing-masing tugasnya dengan sungguh-sungguh selama lebih dari 30 tahun. Dia menunjukkan belas kasih yang mendalam melalui sikapnya sendiri. Saya ingin mengungkapkan rasa hormat dan penghargaan saya yang tulus," sebut dia.
Baca Juga: Ini Hal yang Perlu Diketahui Tentang Kekaisaran Jepang
Monarki Jepang penting untuk dibicarakan sebab ini adalah monarki herediter tertua yang berkelanjutan di dunia. Sejarah yang dimulai sekitar 600 SM.
Sebenarnya, kaisar Jepang dulu dipandang sebagai dewa. Tetapi kaisar masa perang negara itu, Hirohito – kakek Naruhito – secara terbuka meninggalkan keilahiannya di akhir Perang Dunia II, sebagai bagian dari penyerahan Jepang.Peran itu didefinisikan ulang oleh Kaisar Akihito, yang membantu memperbaiki kerusakan reputasi Jepang setelah perang.
Dia juga membuat dirinya disayangi banyak orang Jepang dengan berinteraksi dengan mereka yang menderita bencana alam dan penyakit.
Akihito sekarang akan dikenal sebagai "Joko", yang berarti "kaisar agung", dan dengan judul bahasa Inggris "Kaisar Emeritus". Sedangkan istrinya Michiko akan menjadi "Empress Emerita".