Pontianak, Gatra.com - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji memastikan stok bahan pokok di Kalimantan Barat aman. Meski diakuinya ada beberapa komoditas mengalami kenaikan harga karena permintaan tinggi seperti telur dan daging ayam, terutama saat menjelang Idul Fitri kelak.
"Kalau permintaan banyak otomatis akan naik harganya, karena ketersedian barang tidak sesuai dengan kebutuhan," katanya usai Rapat Kordinasi Daerah Stabilitasi Harga Menjelang Ramadan dan Idul Fitri di Balai Petiti Kalbar, Kantor Gubernur Kalimantan Barat, Jalan Ahmad Yani, Pontianak, Selasa (30/4).
Gubernur Sutarmidji menilai salah satu alternatif solusi yang bisa dilakukan untuk menekan laju inflasi khusus di Kota Pontianak lantaran Kabupaten Kubu Raya tidak memiliki pasar. Karena itu, diperlukan keberadaan pasar di Kabupaten Kubu Raya agar hitungan kebutuhan terhadap komuditas tertentu lebih akurat.
"Sekitar 30 hingga 40 persen masyarakat Kabupaten Kubu Raya bergantung dengan keberadaan pasar di Flamboyan di Kota Pontianak, padahal barang-barang yang ada di sana kebanyakan disuplai oleh Kubu Raya," ujarnya.
Sutarmidji juga meminta pemerintah provinsi dan jajaran untuk menjaga stok dan ketersedian bahan pokok pada saat menyambut bulan Ramadan hingga hari raya Idul Fitri mendatang.
Sementara itu Kapolda Kalbar Irjen Didi Haryono akan turun langsung mengecek ketersediaan dan memantau pendistribusian, untuk memastikan seluruh stok bahan pokok di Kalbar aman.
“Tiga hal yang yang selalu kita atensi terkait kebutuhan primer ini, yakni bagaimana memastikan kecukupan stok dan memastikan distribusi, jangan sampai ada penimbunan-penimbunan,” jelasnya.
Pihaknya juga menekankan akan ada sanksi tegas bagi pemain harga yang menyebabkan persentase disparitas harganya tinggi.
"Jangan sampai pasar suka-sukanya menentukan disparitas harga yang tinggi, kita akan tegas karena ini merupakan kebutuhan primer," ujarnya.