Balikpapan, Gatra.com - Jumlah kasus stunting di Balikpapan, Kalimantan Timur menurun, jika membandingkan angka beberapa tahun lalu dengan tahun 2018.
"Sampai April ini 2011 kasus. Itu balita. Untuk anak sekolah, ada kira-kira 30 ribu kasus. Ini menunjukkan kalau kasus stunting mengalami penurunan. Dari awalnya 30,2 persen di tahun 2017, menjadi 18,2 persen di tahun 2018," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Balikpapan Balerina, Selasa (30/4),
Dikatakan, pihaknya telah melakukan upaya guna menekan dan mengurangi jumlah kasus tersebut.
Salah satunya dengan rembuk stunting bersama Dirjen Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang dilakukan di Aula Kantor Wali Kota Balikpapan, Senin (29/4) kemarin.
"Dengan rembuk itu, dari pemerintah pusat bisa datang melihat penanggulangan stunting di sini (Balikpapan)," lanjutnya.
Saat ini, kata Balerina, ada beberapa hal perlu ditindaklanjuti ke pemerintah pusat oleh pihaknya. Yakni soal pemberian penambah darah kepada remaja putri di Balikpapan.
"Karena pemberian obat penambah darah kan untuk remaja SMA (Sekolah Menengah Atas). Sementara kan kewenangan SMA telah berada di provinsi," ujarnya.