Jakarta, Gatra.com – Para lansia didorong untuk menggunakan teknologi dalam rangka meningkatkan kesehatan tubuhnya. Ide ini muncul dalam diskusi “Nutrisi Tepat untuk Lansia” yang diadakan Kalbe Farma di Auditorium Sedayu City, Jakarta (30/4). Acara ini diadakan untuk memperingati Hari Lanjut Usia Nasional.
Spesialis Gizi Klinik Mayapada Hospital dr. Arti Indira, MGizi, SpGK mengatakan bahwa gadget bagai pisau bermata dua, dapat membawa manfaat sekaligus mudarat. “Kalau lansia bisa ikuti (perkembangan teknologi), tren banget,” ujarnya.
“Setiap gadget pasti ada aplikasi kesehatan, misalnya pedometer untuk mengukur langkah jalan. Selain itu, aplikasi lain untuk menghitung jumlah kalori yang dihabiskan setelah olahraga fisik,” ungkap Arti.
Menurutnya, mengukur langkah jalan merupakan salah satu upaya untuk mengecek aktivitas fisik. “Minimal 10.000 langkah, tapi banyak lansia yang nggak kuat. Minimal dapat 5.000 dulu, terus dinaikkan secara bertahap,” ujarnya.
Arti menjelaskan bahwa lansia seringkali mengalami penurunan selera dan kadang tidak sempat menyiapkan makanan. “Aplikasi pemesanan online bisa menjadi solusi, asal yang dipesan makanan sehat,” tegasnya. Ia mengingatkan jangan sampai aplikasi pemesanan online digunakan untuk memesan makanan yang tidak sehat.
Menurutnya, kebutuhan laki-laki dan perempuan lansia masing-masing sebesar 1900 kkal (kilo kalori) dan 1500 kkal. Angka ini lebih rendah daripada orang dewasa.
“Gizi harus seimbang. Mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral. Banyaknya tergantung pada status gizi dan jenis kelamin,” ujarnya. Ia menambahkan terkait pola makan bisa dikonsultasikan ke dokter gizi.
Pendiri Kalbe Farma, Dr. Boenyamin Setiawan juga mendorong para lansia untuk terus belajar, sehingga memperlambat proses penuaan. “Paling penting internet. Di internet banyak sekali yang bisa dipelajari. Pakainya google. Jangan gaptek, gagap teknologi!,” ujarnya.