Home Gaya Hidup Sambut Ramadan, Grebeg Onje Kembali Digelar di Purbalingga 1-3 Mei Ini

Sambut Ramadan, Grebeg Onje Kembali Digelar di Purbalingga 1-3 Mei Ini

Purbalingga, Gatra.com Masyarakat Purbalingga, Jawa Tengah kembali menggelar Grebeg Onje, sebuah rangkaian ritual yang menandai akhir bulan Sa’ban dan menyambut datangnya puasa atau Ramadan. Rangkaian berbagai prosesi budaya ini bakal digelar antara Rabu-Jumat (1-3 Mei). 

Panitia Seksi Humas Grebeg Onje Tahun 2019, Irfan Saefudin mengatakan, rangkaian kegiatan Grebeg Onje hari pertama akan dimulai pukul 09.00 WIB dengan kegiatan pembukaan dan kuliner jajan pasar. Acara lantas dilanjutkan dengan prosesi ziarah kubur.

Kemudian, pukul 13.00 WIB, diadakan napak tilas sejarah Onje. Pukul 19.30 WIB dilaksanakan Tahlil bersama di Pendopo Desa Onje dilanjutkan dengan sarasehan kebudayaan dan sejarah Onje.

Prosesi pada hari kedua dimulai pukul 08.00 yakni prosesi pengambilan air dari tujuh sumber mata air, dilanjut dengan jodangan dan grebeg gunungan palawija. Setelah itu, acara dilanjutkan dengan pentas seni tradisional yang bertempat di lapangan Desa Onje. Pukul 19.30 ada prosesi penggelan di jalan Tepus Rumput, dilanjutkan dengan seni Begalan di Masjid R. Sayyid Kuning.

“Kemudian Mandi Suci di Kedung Pertelu di sungai Jojok Telu, selanjutnya ada prosesi babar penggel atau grebeg penggel. Rencananya kegiatan hari kedua akan dihadiri oleh Bupati Purbalingga, Ibu Dyah Hayuning Pratiwi. Kemudian untuk hari ketiga akan dilakukan Hiburan Rakyat Tradisional yakni musik calung yang dimulai pukul 13.00 di Lapangan Desa Onje,” jelas Irfan, Selasa, (30/4). 

Dia mengemukakan, grebeg Onje bertujuan untuk melestarikan budaya leluhur. Sudah menjadi tradisi, sebelum memasuki bulan Ramadan masyarakat menggelar syukuran dalam bentuk nasi penggel yang diberikan ke kerabatnya.

“Kegiatan tersebut dilakukan setelah bebersih kubur atau ziarah kubur di makam para leluhur, orang tua atau saudara yang telah meninggal dunia,” tambah dia. 

Berbagai ritual itu mengandung filosofi luhur. Salah satunya adalah ziarah. Ziarah bertujuan mengingatkan manusia kepada akhirat.

“Siapa pun manusia di dunia ini pasti akan mati. Sehingga diharapkan manusia terbaik pasti akan menggunakan kehidupan dunianya untuk mencari bekal kebahagian di akherat kelak,” ungkapnya.

Kemudian, mandi di sungai Kedung Pertelu, mandi ini bertujuan sebagai simbol agar memasuki bulan Ramadan telah bersih, baik bersih raga maupun jiwanya. Agar puasa yang akan dilaksanakan satu bulan penuh nantinya bisa membawa peningkatan spiritualitas bagi yang melaksanakan.

Dia menerangkan, grebeg Onje juga digelar untuk Untuk melestarikan budaya agar tidak luntur tergerus oleh zaman. Masyarakat Desa Onje lantas membalut tradisi ini dalam sebuah Festival yakni Grebeg Onje.

“Kegiatan ini telah dilakukan kali ke tiga sejak tahun 2017, 2018 dan 2019. Tahun ini kita lakukan selama tiga hari sejak 1-3 Mei dan kegiatan ini bukan hanya untuk warga Onje namun terbuka untuk semua masyarakat Purbalingga dan sekitarnya,” terangnya.

2054