Ambon, Gatra.com - Setelah dilantik Presiden RI Joko Widodo pada 24 April 2019, Gubernur Maluku Irjen Pol (Purn) H. Murad Ismail memberikan pidato perdana dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Provinsi Maluku, Senin (29/4).
Dalam pidato pertama sebagai Gubernur Maluku masa jabatan 2019-2024 di Gedung DPRD Maluku, Kota Ambon, mantan Komandan Korps Brimob Polri ini mengaku siap melayani rakyat Maluku.
"Kerinduan masyarakat Maluku untuk memiliki Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku difinitif akhirnya terjawab sudah. Kami mengucapkan rasa terima kasih dan rasa bangga kami kepada seluruh masyarakat Maluku yang telah mempercayakan kami memimpin Maluku," kata Murad.
Kepercayaan yang telah diberikan, tambah Murad, akan dijalani dengan tawakal dan tetap mengikhtiarkan kepentingan rakyat.
"Amanah ini selain untuk kepentingan rakyat Maluku, tetapi jauh lebih mulia lagi adalah pilihan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar bagi kami berdua (Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Barnabas Orno)," terangnya.
Murad mengaku sejak masa muda, menapaki karir sebagai polisi, dalam lubuk hati sanubarinya, telah bertekad untuk berjuang bagi Maluku sejahtera. Perjuangan saat itu masih sebatas melihat dari sisi keamanan semata. Perspektif itu, kini jauh lebih luas.
"Saat ini saya berdiri di sini bersama saudara-saudara untuk berjuang guna mengangkat martabat kita orang Maluku," pintanya.
Mimpi besar yang selama ini dicita-citakan Murad adalah melihat Maluku yang makmur dalam keadilan, dan adil dalam kemakmuran. Atas dorongan itu, Murad mengaku menjadikannya spirit yang akhirnya membesarkan dan membangkitkan semangatnya untuk berbuat lebih untuk Maluku.
"Dorongan itu bahkan telah mengantar anak seorang nelayan menjadi Gubernur Maluku. Oleh sebab itu sesuai sumpah dan janji yang telah kami ucapkan di hadapan bapak Presiden Jokowi dan Allah SWT, Tuhan Yang Maha Besar, kami siap menerima amanah Rakyat Maluku dengan bulat hati dan komitmen melayani kemajuan tanah tumpah darah," imbuhnya.
Maluku, tambah Murad merupakan tanah yang telah menghidupi orang tua dan para leluhur. Tanah yang telah menghidupi basudara semua serta generasi anak cucu ke depan.
"Maluku juga merupakan tanah yang sering diberikan julukan Al-Jazirah-Al-Mulk atau semenanjung raja-raja. Negeri yang dalam literasi sejarah ratusan tahun lalu adalah perburuan rempah-rempah, pala dan cengkeh," ujarnya.
Menurutnya, bila dalam setiap konstestasi politik ada ungkapan suara rakyat adalah suara Tuhan, maka terpilihnya dirinya bersama Barnabas Orno sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku, merupakan cara rakyat bersuara sebagai penyampaian kehendak Ilahi. Ini juga untuk menyampaikan bahwa setiap orang ada masanya dan setiap masa ada orangnya.
Sebagai orang beragama dan berbudaya, yang selalu memegang teguh nilai-nilai keluhuran, mantan Kapolda Maluku ini juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk menyampaikan terima kasih kepada para mantan Gubernur dan Wakil Gubernur terdahulu.
"Saya memberikan apresiasi atas komitmen dan sumbangsih besar yang telah diberikan para mantan Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku untuk negeri ini. Mari kita belajar menghargai sejarah. Mari kita tempatkan mereka yang pernah menoreh tinta emas bagi Maluku," pungkasnya.
Reporter : Chen Toisuta