Magelang, Gatra.com – Jumlah rata-rata konsumsi ikan masyarakat Kabupaten Magelang tahun 2018 melebihi target pemerintah. Namun minat masyarakat mengonsumsi ikan dinilai masih rendah.
Hal itu diungkapkan Tangguh Adhijanto, Kepala Seksi Promosi dan Inovasi Perikanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Magelang, Selasa (30/4).
“Konsumsi per kapita ikan di Magelang mencapai 19 kilogram per tahun. Ini melebihi target yang ditetapkan sebanyak 15,75 kilogram,” kata Tangguh.
Jika dihitung rata-rata, konsumsi ikan warga Kabupaten Magelang selama satu bulan hanya 1,6 kilogram.
Menurut Tangguh, jumlah konsumsi tersebut masih rendah jika dibandingkan ketersediaan ikan di Magelang. Dia mencontohkan, rata-rata 450 kilogram lele dijual di Pasar Ikan Bojong, Magelang, setiap hari.
Itu belum termasuk ikan jenis lain, seperti nila merah yang mencapai 60 kilogram per hari.
“Masyarakat belum terbiasa makan ikan. Belum sampai tingkatan perasaan ada yang hilang jika sehari tidak makan ikan,” ujar Tangguh.
Jumlah rata-rata konsumsi ikan tahun 2018 di Provinsi Jawa Tengah hanya 29 kilogram dari target 33 kilogram. Pada tingkat nasional, konsumsi ikan per kapita menyentuh angka 45 kilogram, kurang 10 kilogram dari target.
Tangguh mengatakan, berbagai program dilakukan agar minat masyarakat mengonsumsi ikan meningkat. Antara lain melalui sosialisasi Gerakan Makan Ikan (Gemari) di sekolah dasar dan madrasah ibtidaiyah.
“Tahun kemarin kami menyasar 3.120 siswa SD dan MI. Tahun 2019, target sasarannya ditingkatkan menjadi 3.260 siswa. Posyandu juga akan kami jadikan tempat sosialisasi.”
Pengolahan ikan menjadi beraneka panganan juga diharapkan menambah gairah makan ikan terutama pada anak-anak. Ikan dapat diolah menjadi nugget, bakso, atau makanan lain.
Dia berharap, bertambahnya jumlah konsumsi ikan dapat meningkatkan kualitas hidup dan kecerdasan masyarakat.
“Semua negara yang jumlah konsumsi ikannya tinggi, kualitas kecerdasan masyarakatnya juga tinggi,” kata Tangguh.
Ekspor produk perikanan dan kelautan periode Januari-September 2018 mencapai USD 3,52 miliar atau naik 11,06 persen dibandingkan tahun 2017. Udang menjadi komoditas primadona ekspor hasil laut yang menyumbang devisa USD 1,3 miliar atau setara 36,96 persen total nilai ekspor.
Amerika, Jepang, Belanda, dan Cina menjadi pasar terbesar ekspor udang Indonesia. Pemerintah juga melakukan penjajakan ke sejumlah pasar potensial seperti Timur Tengah dan Afrika.