Batam, Gatra.com - Presiden RI ke-3 Baharudin Jusuf (BJ) Habibi kembali bertandang ke Kota Batam Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Kali ini dia bukan diundang untuk menjadi pembicara atau diskusi soal rencana ex-officio Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Tapi menengok lahan rencana pembangunan pabrik pesawat terbang di dekat Bandara Hang Nadim Batam, seluas 60 hektar. Dia ditemani putranya Ilham Habibi.

"Saya sudah putuskan untuk membangun industri dirgantara di Batam. Di sini akan diproduksi Pesawat R-80. Pesawat ini rancangan saya sendiri dan sedang dikembangkan oleh PT RAI," katanya kepada Gatra.com, di ruang VIP Bandara Hang Nadim Batam, Selasa (30/4).

PT. RAI sendiri adalah kepanjangan dari Regio Aviasi Indonesia. Ilham sendiri menjadi komisaris di perusahaan ini.

Habibi memilih Batam lantaran sejak dulu, persis saat dia diperintahkan oleh Presiden Soeharto membangun Batam, Batam sudah diplot untuk menjadi kawasan industri berteknologi tinggi.

Tujuannya supaya Batam bisa mendongkrak daya saing Indonesia di kancah internasional. Demi itu pula dia kemudian membangun 5 macam jembatan yang menghubungkan pulau-pulau antara Batam-Rempang-Galang (Barelang).

"Saya bangun jembatan itu untuk menghubungkan wilayah Sumatera. Supaya ada pemerataan ekonomi di masyarakat dan mendukung perkembangan di segala sektor di Batam," katanya.

Soal pesawat tadi, Habibi menyebut bahwa industri ini masuk dalam proyek strategis nasional pemerintah. Lantaran itulah dia geber rencana pembangunan industri pesawat itu biar 2024, pabrik pesawat sudah mulai beroperasi di Batam.