Boyolali, Gatra.com - Lilis (48) seorang pemilik warung jadah di desa Samiran, Kecamatan Selo, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, sudah dua tahun ini mencari rejeki dengan suntikan modal untuk membuka usaha dari Yayasan Damandiri. Selain Lilis ada 44 ibu-ibu yang tinggal di kampung ini juga dibantu modal oleh yayasan ini.
"Kami dibantu modal, untuk usaha yang dikembangkan kelompok saya. Angsurannya tiap bulan alhamdulillah nggak pernah macet. Usahanya bermacam-macam ada yang jualan gorengan, atau olahan pangan lainnya. Besaran nominalnya tergantung dari kemampuan masing-masing bisa mengangsur berapa," ujar Lilis kepada Gatra.com Selasa (30/04).
Untuk lebih banyak membantu para warga masyarakat di Selo, hari ini Yayasan Damandiri kembali memberikan bantuan pinjamam kredit tanpa agunan sebesar Rp2 juta untuk setiap keluarga miskin, untuk per kelompok Rp200 juta, dengan total dana Rp1 milyar.
Sejak 2017, Yayasan Damandiri menginisiasi program pembangunan desa. Salah satu desa yang diberdayakan adalah desa Samiran yang terletak di kecamatan Selo, kabupaten Boyolali, Jawa Tengah.
Pejabat sementara desa Samiran, Marzuki mengapresiasi program yang diinisiasi oleh Yayasam Damandiri tersebut. "Programnya banyak sekali, sudah sejak tahun 2017. Programnya antara lain adalah pengembangan desa mandiri lestari, hibah sosial berupa program lantainisasi, bedah rumah, dan tabungan buah keluarga berupa 3000 bibit alpukat, juga pemberian beasiswa bagi siswa sekolah menengah atas untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Pamulang, " ujarnya.
Selain itu menurut Marzuki yang tak kalah signifikan adalah program pemberdayaan homestay di desa Samiran. "Program pemberdayaan homestay sangat membuka mata kami bahwa peluang usaha bukam hanya dari sektor pertanian saja tapi bisa dari sektor jasa seperti pariwisata, " katanya.