Jakarta, Gatra.com - Ombudsman Republik Indonesia akan membuat kajian sistemik terkait penyelenggaraan Pemilu tahun ini yang menelan ratusan korban jiwa Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dan elemen terkait lainnya.

Ketua Ombudsman RI (ORI), Amzulian Rifai, di kantor Ombudsman, Jakarta, Selasa (30/4), menyampaikan, hasil kajian tersebut nantinya akan menjadi saran pihaknya kepada pemerintah dan pihak terkait untuk perbaikan pelaksanaan Pemilu mendatang.

"Ombudsman prihatin dan menyampaikan belasungkawa atas banyaknya petugas KPPS yang menjadi korban sakit maupun meninggal dalam menjalankan tugas," ujar Rifai.

Berdasarkan data dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) sebanyak 318 orang wafat saat bertugas pada Pemilu 2019 dan 2.232 orang sakit. Sehingga terdapat 2.550 total petugas KPPS yang menjadi korban Pemilu 2019.

"Tentu ada hal yang harus kita evaluasi, salah satunya adalah panitia, karena mereka ini bukan jumlahnya saja yang besar tapi juga kerjanya besar. Maka kami apresiasi para petugas Pemilu dan memberikan penghargaan, mereka pahlawan demokrasi," katanya.

Rifai menambahkan, evaluasi ini merupakan tugas seluruh perangkat kerja dan berharap hal seperti ini tidak terjadi kembali di kemudian hari. Selain itu, ia juga mengajak semua yang terlibat dalam Pemilu untuk memperbaiki sistem agar lebih baik ke depannya.