Kupang, Gatra.com - Jajaran Polda Nusa Tenggara Timur (NTT) menggelar pasukan dalam rangka cipta kondisi bulan suci Ramadan 1441 H di Polda NTT Senin 29 April 2019. Selain anggota Polri gelar pasukan operasi ini melibatkan anggota TNI dari Korem 161/ Wira Sakti, juga POM TNI dan anggota Polisi Pamong Praja.
Kapolda NTT Irjen Raja Erizman dalam arahannya mengatakan bahwa apel gelar pasukan ini dilaksanakan selain untuk menghadapi situasi Paska Pileg dan Pilpres tahun 2019 juga cipta kondisi menjelang bulan Suci Ramadan 1440 H.
“Saya harapkan anggota yang melaksanakan tugas dalam operasi cipta kondisi ini harus secara profesional dan tidak arogan. Harus persuasif. Jika menemukan masalah dilapangan agar diselesaikan dengan baik. Harus juga dipilah, mana yang harus dibina dan mana yang harus dibawa untuk proses hukum,” kata Irjen Raja Erizman.
Karena itu para personil yang bertugas diharpkan selalu menjunjung tinggi asas profesionalisme. Selain itu harus mengecek, mempersiapkan personil maupun sarana pendukung lainnya, sehingga kegiatan operasi dapat berjalan dengan optimal dan dapat berhasil sesuai dengan tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan.
Operasi Cipta kondisi ini kata Irjen Raja Erizman juga harus memperhatikan masalah lalu lintas. Karena data jumlah pelanggaraan saat bulan suci baik Ramadan, idul fitri maupun natalan atau hari keagamaan lainnya sering muncul pengemudi urak –urakan, juga sering abaikan aturan lalu lintas.
“Ini juga harus diperhatikan serius. Karena, terutama kaum muda mengabaikan aturan lalu lintas pada saat –saat seperti ini. Menumpang momen–momen seperti ini dengan melakukan perbuatan melawan hukum hingga menimbulkan banyak korban,” katanya.
Data jumlah pelanggaran lalu lintas tahun 2017 terdata 3.316 pelanggaran dan pada tahun 2018 sejumlah 4.142 pelanggaran atau ada kenaikan trend (24%). Dan kejadian –kejadian itu terjadi saat –saat hari raya keagamaan.
“Ini harus kita upayakan untuk mengekang, meminimalisir. Jadi malah tertib lalu lintas juga harus ikut diperioritaskan dalam operasi cipta kondisi ini,” kata Irjen Raja Erizman.
Raja pun berharap agar jajaran Ditlantas Polda NTT mampu mempersiapkan langkah-langkah antisipasi baik secara taktis dan teknis maupun strategis agar dapat merubah mindset masyarakat menjadi sadar dan taat kepada peraturan lalu lintas serta mampu menciptakan kamseltibcarlantas dengan sendirinya sehingga potensi pelanggaran, kemacetan serta kecelakaan lalu lintas yang terjadi dapat diminimalisir.
“Kita menyadari bahwa dalam mengatasi permasalahan bidang lalu lintas tersebut kita tidak bisa berdiam diri, bahkan kita wajib melakukan berbagai upaya untuk menciptakan pemerintah yang bertanggung jawab dalam membina dan memelihara kamseltibcarlantas” ujar Irjen Pol. Drs. Raja Erizman.
Jenderal Bintang Dua dijajaran Polda NTT ini berharap agar jajaran Ditlantas Polda NTT mampu mempersiapkan langkah-langkah antisipasi baik secara taktis dan teknis maupun strategis agar dapat merubah mindset masyarakat menjadi sadar dan taat kepada peraturan lalu lintas.
Antonius Un Taolin