Jakarta, Gatra.com - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita membenarkan jika ruang kerjanya di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, digeledah KPK. Saat penggeledahan, Enggar sedang melakukan kegiatan di luar kantor.
"Saya tahu. Tapi saya sedang enggak ada (di kantor)," kata Enggar di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/4) siang. Menteri asal Partai Nasional Demokrat (Nasdem) ini mengaku belum tahu barang apa saja yang disita penyidik KPK dari ruang kerjanya.
Kepada wartawan, Enggar membantah memberikan uang kepada anggota DPR dari Partai Golkar Bowo Sidik Pangarso sebesar Rp2 miliar. Saat ini Bowo telah berstatus sebagai tersangka di KPK.
"Apa urusannya saya ngasih duit. Dari saya yakin betul enggak ada. Dia dari Golkar saya dari NasDem," tegas pria asal Cirebon, Jawa Barat ini.
Bowo menjadi tersangka di KPK atas dugaan menerima suap dari Marketing Manager PT Humpuss Transportasi Kimia (HTK) Asty Winasti lewat seorang bernama Indung. KPK telah menetapkan Asty dan Indung menjadi tersangka.
Asty diduga memberi Bowo uang Rp1,5 miliar lewat 6 kali pemberian serta Rp l89,4 juta yang diberikan Asty kepada Bowo lewat Indung saat operasi tangkap tangan terjadi. Suap itu diduga agar Bowo membantu PT HTK dalam proses perjanjian dengan PT Pupuk Indonesia Logistik.
KPK juga menduga Bowo menerima gratifikasi Rp6,5 miliar dari pihak lain sehingga total penerimaan Bowo berjumlah Rp8 miliar. Uang tersebut disita KPK dalam 400 ribu amplop di dalam puluhan kardus yang akam digunakan sebagai serangan fajar untuk Pemilu 2019.