Kudus, Gatra.com - PB Djarum terus ekspansi guna melahirkan atlet potensial yang salah satunya dengan mendatangkan dua pelatih kelas nasional yang selama ini telah melahirkan pemain-pemain kelas dunia.
Dilansir laman Antara, Senin (29/4) dua pelatih yang merapat itu adalah Herry Iman Pierngadi yang merupakan pelatih nasional ganda putra dan Rionny Mainaky yang menjadi pelatih nasional tunggal putri.
"Per 1 Mei mereka akan resmi menjadi karyawan PB Djarum. Kami harapkan dengan bergabungnya mereka pembinaan dan prestasi atlet lebih bagus lagi," kata Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation Yoppy Rosimin di Kudus, Ahad malam (28/4).
Selama ini, Herry IP telah dianggap sukses menangani sektor ganda putra Indonesia dan dibuktikan dengan prestasi internasionalnya. Begitu juga Rionny yang dinilai berjasa dalam mengembangkan bulu tangkis di Jepang.
Meski keduanya bakal menjadi karyawan PB Djarum, Herry Iman Pierngadi dan Rionny Mainaky masih tetap akan menjadi pelatih pemusatan latihan nasional PP PBSI. Sebelumnya mereka merupakan pelatih di PB Tangkas.
Tidak hanya itu, klub yang bermarkas di Kudus ini juga mengikat kembali Liliyana Natsir. Bukan sebagai pemain, namun wanita yang akrab dipanggil Butet ini bakal menjalani tugas baru sebagai penasihat teknik.
"Kami rekrut mereka secara free. Mereka sendiri yang minta bergabung dengan kami. Rionny sudah bicara dengan kami sejak Desember 2018, dan Liliyana pada Januari 2019," kata Yoppy menambahkan.
Pada HUT PB Djarum ke-50 tahun di GOR Jati Kudus, Riony Mainaky juga sudah bergabung dengan para legenda bulu tangkis Indonesia dan alumni lintas angkatan PB Djarum.
Begitu juga dengan Butet. Mantan pasangan Tontowi Ahmad ini juga hadir dalam perayaan tersebut. Bahkan namanya menjadi salah satu yang masuk dalam hall of fame di GOR PB Djarum Kudus.
Dalam puncak perayaan tersebut, PB Djarum juga menggelar peluncuran empat buah buku yang mendokumentasikan tentang perjalanan prestasi atlet PB Djarum yang mewarnai dunia bulutangkis Indonesia.
Empat buku itu adalah “Butet Legenda Sejati” karya mantan Menteri Hukum dan HAM yang kini menjabat Dewan Penasehat PBSI Hamid Awaludin, “Kiprah Ahsan- Hendra” dan “Jejak Langkah Owi-Butet” karya jurnalis senior Daryadi, serta “Setengah Abad PB Djarum, Dari Kudus Menuju Prestasi Dunia” karya tim penulis Historia.id.