Home Olahraga Kekalahan Kevin-Marcus di Asia Championship, Pelatih: Ini Warning

Kekalahan Kevin-Marcus di Asia Championship, Pelatih: Ini Warning

Wuhan, Gatra.com - Asisten Pelatih Ganda Putra PBSI Aryono Miranat yang mendampingi Kevin Sanjaya Sukamuljo-Marcus Fernaldi Gideon di Badminton Asia Championships 2019 menilai adanya penurunan performa dari anak didiknya.

Kevin-Marcus yang dua tahun silam merajai sebagian besar turnamen level elit, harus puasa gelar dalam empat turnamen beruntun yang mereka ikuti yaitu di All England, Malaysia Open, Singapore Open dan Badminton Asia Championships 2019.

Akan tetapi, pada 2019, Kevin-Marcus telah mengantongi gelar dari Malaysia Masters dan Daihatsu Indonesia Masters. Mereka juga masih kokoh bertengger di peringkat satu dunia.

Di final Badminton Asia Championships 2019, Kevin-Marcus dikalahkan Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), dengan skor 18-21, 3-21.

Dilansir laman Badmintonindonesia.org, Senin (29/4) Aryono Miranat mengatakan,lawan memang lebih bagus dari segi strategi permainan dan defense mereka kuat. Sedangkan penampilan Kevin-Marcus memang secara garis besar menurun, dari dua-duanya, baik Kevin maupun Marcus.

“Kevin-Marcus punya nilai plus dari fighting spirit yang luar biasa, mentalnya, dan menurut saya ini sekarang sudah menurun,” katanya.

Melihat penampilan Kevin-Marcus yang kalah telak di set kedua (21-3) ini agak janggal.Tapi menurut Aryono bermula dari game pertama, yang ketinggalan jauh 1-8, lalu bisa menyusul. Ketinggalan terlalu jauh itu sebenarnya sudah berat, ditambah lagi sudah balik leading tapi nggak berhasil tambah poin lagi dan malah kalah.

“Dari posisi tertekan dan bisa nyusul, itu kan melelahkan, dan performanya jadi menurun. Game pertama kalah, dari segi mental sudah turun,” ujarnya.

Lanjut Aryono, di game kedua Kevin-Marcus sudah mau bangkit, tapi lawan sudah 'ditembak' juga nggak 'mati-mati', jadi Kevin-Marcus agak frustrasi. Di game pertama kalah, pada saat sudah balik memimpin dan menyerang tapi lawan nggak mati-mati, ya tenaganya pasti habis.

“Sudah mengubah strategi tapi tidak tembus, coba main bertahan, tapi pertahanannya tidak kuat juga. Sudah coba ubah pola main dengan banyak mengarahkan bola ke area belakang lawan dan tidak main kencang-kencang saja, tapi tetap tidak bisa tembus,” aku Aryono.

Meskipun Kevin-Marcus sekarang masih rangking satu tapi tetap tidak boleh lengah, latihannya harus lebih keras lagi. Ini menjadi warning buat pelatih, bukan hanya Kevin-Marcus tapi juga Fajar (Alfian)-Rian (Ardianto).

 

 

825