Jakarta, Gatra.com - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan ( Menkopolhukam), Wiranto masih menunggu laporan dari TNI Angkatan Laut (AD) terkait dengan penabrakan kapal TNI AL KRI Tjiptadi-381 oleh kapal pengawas perikanan Vietnam.
"Saya dengar. Saya nanti tunggu laporan dulu ya dari Angkatan Laut. Masa saya langsung ngerti apa yang terjadi di sana.Nanti tunggu dari Angkatan Laut dulu bagaimana kejadiannya. Jika sudah, nanti sampai di sini saya bisa jelasin kepada saudara-saudara," kata Wiranto di Gedung Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (29/4).
Wiranto belum mau menanggapi soal video viral yang menggambarkan TNI AL menahan diri tidak melepaskan peluru meski diprovokasi oleh kapal Vietnam yang mencari ikan itu. Wiranto enggan berbicara sebelum mendapat laporan resmi.
"Nanti, saya bukan pengamat, bukan pengulas, ya. Tapi saya akan mendapatkan laporan resmi ya," ucapnya.
Sebelumnya, video insiden antara kapal sipil Vietnam dengan KRITjiptadi-381yang merupakan kapal perang korvet TNI AL dari kelas Parchim beredar di media sosial.
Panglima Komando Armada I TNI AL, Laksamana Muda TNI Yudo Margono, Minggu (28/4), menyatakan, kejadian atau insiden itu terjadi pada pukul 14.45 WIB, Sabtu (27/4), di Laut Natuna Utara yang merupakan wilayah ZEE Indonesia.
Peristiwa itu bermula saat KRI Tjiptadi-381 melaksanakan operasi penegakan hukum di ZEE Indonesia, tepatnya di Laut Natuna Utara terhadap kapal ikan asing berbendera Vietnam bernomor lambung BD 979.
Kapal yang sedang mencuri ikan kemudian ditangkap komandan KRI Tjiptadi. Namun ternyata, kapal ikan tersebut dikawal kapal Pengawas Perikanan Vietnam. Kapal pengawal itu berusaha menghalangi proses penegakan hukum oleh personel TNI AL di KRI Tjiptadi-381, dengan cara memprovokasi hingga menabrakkan badan kapalnya ke KRI Tjiptadi-381.