Home Kesehatan Jelang Ramadan, Dinkes Purbalingga Gencar Memantau Keamanan Pangan

Jelang Ramadan, Dinkes Purbalingga Gencar Memantau Keamanan Pangan

Purbalingga, Gatra.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Purbalingga, Jawa Tengah, mengintensifkan pemantauan produk makanan dan minuman yang beredar di Purbalingga jelang bulan Ramadan. Langkah itu dilakukan untuk memastikan produk makanan yang beredar di kabupaten lereng gunung slamet ini aman dikonsumsi.

Kepala Seksi Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Alkes) Dinkes Purbalingga, Sugeng Santoso mengatakan, tim Dinkes Purbalingga bakal memeriksa dan menguji sampel makanan, baik di pasar tradisional maupun toko modern.

“Untuk sampel nanti akan kami beli dari beberapa pedagang dan dari tim kami akan menyiapkan pemeriksaan untuk sampel yang kita ambil,” katanya, Senin (29/4).

Hasil pemeriksaan dan uji sampel akan disosialisasikan kepada penjual dan masyarakat yang ada di pasar. Selain melakukan pemeriksaan terhadap sampel makanan, lanjut Sugeng, Dinkes Purbalingga juga melakukan pemeriksaan label produk makanan.

“Pemeriksaan penandaan label, nanti akan dicek terkait dengan nomor izin edar, tanggal kadaluwarsa dan produk makanan yang mengandung babi ini harus tercantum dalam kemasan kalau produk tersebut mengandung babi,” jelasnya.

Dinkes Purbalingga juga akan mengecek produk makanan dan minuman yang rusak. Selain itu juga akan dilakukan pemantauan terkait dengan penataan dan penyimpanan produk pangan dan non pangan.Dalam pemantauan makanan dan minuman ini, Dinkes melibatkan beberapa pihak seperti Puskesmas, Kepolisian dan Satpol PP. Dengan begitu, ketika ditemui ada pelanggaran berat aparat bisa menindaklanjuti temuan tersebut.

“Kalau hanya pelanggaran kecil paling kita bina dan suruh buat surat pernyataan saja,” ucapnya.

Ia pun berharap dengan adanya pemantauan makanan dan minuman ini masyarakat bisa mengkonsumsi produk makanan dan minuman yang aman. Selain itu pemantauan ini juga dilakukan agar para penjual menjual makanan dan minuman yang memang layak untuk dikonsumsi.

“Harapannya nanti para penjual bisa menyediakan produk makanan dan minuman yang aman sehingga masyarakat Purbalingga bisa mengkonsumsi makanan dan minuman secara aman dan tidak mergikan kesehatan,” pungkasnya.

Sebelumnya, Tim Jejering Keamanan Pangan Terpadu (JKPT) menemukan setidaknya tujuh sampel makanan yang mengandung zat berbahaya seperti boraks, formalin dan pewarna tekstil.

Kepala Seksi Keamanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan (DKPP) Kabupaten Purbalingga, Suyono tujuh sampel makanan itu di antaranya, Pindang, Wajik Klethik, Mireng Lidi, Kerupuk Chantir dan Kerupuk Chantir yang telah digoreng. Makanan mengandung zat berbahaya ini ditemukan saat pemantauan di Pasar Tobong dan Pasar Kejobong, Purbalingga pekan lalu.

589