Kuala Lumpur, Gatra.com - "Hanya orang-orang yang dapat mengubah Perdana Menteri melalui kotak suara," demikian ucap Dr Mahathir Mohamad di Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (28/4). Kalimat ini merupakan tanggapan terhadap komentar Putra Mahkota Johor, Ismail Sultan Ibrahim bahwa lebih baik mengubah Perdana Menteri daripada pelatih kepala tim sepak bola negara bagian selatan.

Dilansir dari Channel News Asia, pada akhir kunjungannya ke Cina untuk menghadiri Forum Jalan untuk Kerja sama Internasional, Dr Mahathir mengatakan: “Kami masih ingat bahwa pernah ada TMJ (Tuanku Mahkota Johor) dan dia diganti. Tempatnya diberikan kepada adiknya. Jadi, TMJ bisa diganti [tanpa suara rakyat]. Namun, Perdana Menteri hanya dapat diganti oleh [suara] rakyat,” jelasnya.

Mahatir merujuk pada kasus mendiang Sultan Iskandar, Sultan Ismail dari Johor. Waktu itu putra mahkota, ketika ia kehilangan status pada 1961, karena dugaan kelakuan buruk.

Baca Juga: Sultan Abdullah Resmi Jadi Raja Malaysia

Dr Mahathir menambahkan, “Jika dia dapat memilih, maka biarkan dia menggunakan suaranya untuk mengganti saya. Dia bukan pria besar, hanya pria kecil. Jika dia ingin mengganti Perdana Menteri, dia boleh memilih."

Dalam video viral baru-baru ini, Putra Mahkota mengatakan, "Daripada mengganti [pelatih Johor Darul Tazim Benjamin] Mora, lebih baik mengganti Perdana Menteri." Pekan sebelumnya, peluang tim untuk mencapai tahap berikutnya Liga Champions AFC sangat buruk setelah mengalami kekalahan kedua berturut-turut di tangan pemain Cina, Shandong Luneng. Beberapa penggemar meminta pelatih untuk dipecat.

Keluarga kerajaan Johor dan Dr Mahathir terlibat dalam pertikaian tentang pergantian baru-baru ini pada posisi menteri utama negara.