Jambi, Gatra.com - Sejak dua bulan belakangan ini sejumlah ornamen di Markas Korem 042/Gapu Jambi di kawasan Sungai Putri Telanaipura, Kota Jambi disulap menjadi kental nuansa NKRI.
Semula ornamen patung burung Garuda Putih yang menjadi lambang kesatuan Korem Jambi berukuran kecil kini berubah dua kali lipat lebih besar bertengger di ketinggian tiga meter di atas pagar. Nuansanya bertuliskan Pengabdian Tanpa Batas menarik simpatik masyarakat untuk mendekati ornamen tersebut. Keindahan itu semakin bertambah dengan pagar sepanjang sekitar 300 meter dikelilingi lampu hias berwarna merah dan putih.
"Bukan hanya membuat unik, ornamen tersebut mulai dimanfaatkan bagi warga untuk berfoto ria pada malam hari," kata Kapenrem 042/Gapu Mayor Inf Firdaus, Sabtu malam (27/4).
Tiga meter ke dalam pagar terdapat dua ornamen meriam berdiri kokoh, meriam yang sebelumnya diletakkan di rerumputan halaman depan Gedung Utama Makorem, kini letaknya diatas tumpuan batu diketinggian satu meter. Letaknya setiap sudut halaman, satu mengarah ke selatan dan satunya ke utara
Meriam ini bukan meriam biasa, kata Firdaus. Meriam itu buatan Belanda tahun 1848 dengan panjang 244 cm, berdiameter 19 cm, kaliber 100 MM dan berat 875 kilogram. Peninggalan perang Belanda dengan rakyat Jambi tersebut ditemukan di pinggir Sungai Batanghari pada tahun 2005 silam. Ornamen itu pernah digunakan Belanda ketika masuk Jambi dengan misi perdagangan yang dilakukan oleh Tentara Belanda.
Saat itu Tentara Belanda memohon kepada Sultan Abdul Kohar dari Kesultanan Jambi mendirikan Loji atau gudang senjata di Muara Kumpe. Kemudian Belanda menanam labu hingga merambah ke tanah rakyat, sehingga terjadi pertempuran perang tak kenal damai dengan Sultan Taha Syaifuddin pada tahun 1884 sampai 1904.
Firdaus merasa bersyukur karena Markas Korem selalu menjadi perhatian masyarakat Jambi. Ornamen itu sekaligus mengajak masyarakat mencintai tanah air, negara, dan bangsa yang tidak pernah ada kata selesai. Kemerdekaan Indonesia adalah hasil pengorbanan para pejuang Indonesia dengan segala daya upayanya termasuk jiwa dan keluarga.
"Sepanjang hidup di atas Tanah Air Indonesia, di situ pula cinta itu terus menerus dipupuk. Tanpa terkecuali, setiap warga negara juga harus mengingat jasa para pahlawan yang telah mengorbankan jiwanya demi mewujudkan Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila," ujar Firdaus.
Firdaus bilang, disulapnya ornamen berawal ide Komandan Korem Kolonel Arh Elphis Rudy yang memanfaatkan ornamen-ornamen lama untuk disulap menjadi nuansa menarik. Elphis ingin terus mendekatkan diri dengan masyarakat, karena Kemanunggalan TNI-Rakyat menjadi kekuatan luar biasa dalam menjaga keutuhan NKRI.
"Supaya masyarakat semakin tahu dan mengenal keberadaan TNI. Dengan begitu kecintaan terhadap TNI akan tumbuh semakin besar. Bukan hanya ornamen burung Garuda dan Meriam, sejumlah ruangan juga telah di tata dan itu semua ide dari Danrem 042/Gapu seperti Ruangan Puskodalops dan Ruangan Media Center dengan panjang sekitar 10 meter dan lebar 5 meter, saat ini juga sedang dilakukan renovasi gedung Balai Prajurit yang ditargetkan selesai setelah Hari Raya Idul Fitri," kata Firdaus.
Tempat Berselfie Warga Jambi
Terpisah, ornamen menarik tersebut mendapat sambutan positif dari masyarakat. Suasana nyaman terlihat ketika warga menginjakkan kakinya di Makorem tersebut. Warga yang melintas di kawasan tersebut memilih memarkirkan kendaraannya demi berselfie ria, karena paling mudah dijangkau.
"Menjadi primadona untuk menikmati hari libur akhir pekan," kata Susilo, warga Kota Jambi, usai mengabadikan ornamen burung Garuda Putih.
Warga lainnya, Wati sering melintasi kawasan tersebut namun baru pertama kali menginjakkan kakinya di tempat ini mengaku langsung terkesima. Dia meyakini, obyek ini akan menjadi salah satu tempat andalan di Kota Jambi.
“Cocok untuk selfie, tidak kalah menarik dengan tempat lainnya," kata Wati.