Sabang, Gatra.com - Puluhan peserta kapal layar (yachter) Sabang Marine Festifal 2019 menyambangi titik Nol Kilometer yang berada di ujung paling barat Indonesia. Para yachter akan mengikuti serangkaian kegiatan yang telah disiapkan, salah satunya adalah city tour.
Sabang Marine Festifal dibuka pada Jumat, (27/4) lalu, langsung oleh Wali Kota Sabang, Nazaruddin. Usai pembukaan, di hari kedua acara, para yachter berkunjung ke Museum Sabang, KM Nol Indonesia dan berakhir di Gampong (desa) Wisata Jaboi.
Deputi Komersil Badan Pengusahaan Perdagangan Kawasan Bebas dan Pelabuhan Bebas Sabang (BPKS), Agussalim mengatakan, saat di gampong, para tamu yang berasal dari berbagai negara tersebut disambut dengan tarian dan makan siang bersama warga setempat. Mereka juga dapat melihat langsung cara membuat ikan kayu dan demo buat kue tradisinal Aceh seperti kue katah.
Kegiatan yang dilakukan disamping mempromosikan wisata bahari, wisata sejarah dan budaya juga memberikan pesan kepada dunia bahwa Sabang layak untuk dikunjungi.
Untuk itu, kata dia, pihaknya juga berharap melalui kegiatan tersebut adanya kontinuitas konektivitas wisata bahari Sabang-Phuket-Langkawi atau the golden triangle connectivity. Lebih lanjut, Ia menambahkan jumlah peserta Sabang Marine Festival yang telah tiba di Sabang sebanyak 27 kapal dan masih ada tiga kapal yang dalam perjalanan.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Aceh, Rahmadhani mengatakan, kegiatan tersebut juga dimeriahkan parade marching band, parade motor show, parade yachts, sabang fun bike dan fun walk, sabang dan banda Aceh City tour.
“Kegiatan ini tidak hanya membawa mereka untuk berkeliling Kota Banda Aceh saja, tapi kita ingin menyampaikan pesan bahwa ibu kota Banda Aceh ini memberikan banyak pesona wisata, budaya, dan sejarah kepada yachter yang akan hadir di Banda Aceh nantinya,”terang dia.
Kemudian, mereka juga akan disuguhkan tarian-tarian penyambut tamu dan kemudian dilanjutkan dengan makan siang bersama. “Kegiatan ini juga bagian untuk menyampaikan pesan bersama bahwa kita masyarakat Aceh orang yang berbudaya dan masyarakat yang bisa melayani tamunya dengan kebaikan dan keramahan."