Jakarta, Gatra.com - Deputi Tenaga Ahli Utama Kantor Staff Presiden (KSP) Ali Mochtar Ngabalin memberikan himbauan kepada masyarakat terkait issue akan diadakannya ijtima ulama jilid 3. Dia mengatakan agar masyarakat memberikan kepercayaannya serta dukungannya terhadap KPU soal keputusan pemenang pemilihan presiden pada 22 Mei nanti.
“Kita percaya bahwa pelaksanaan pemilu itu adalah keputusan yang dilakukan oleh DPR, pemerintah, lalu KPU menjadi lembaga yang mandiri. Sehingga jika nanti KPU telah menetapkan salah satu pasangan calon yang menang, maka tidak ada pilihan lain bagi rakyat Indonesia, kecuali memberikan dukungan terhadap apa yang ditetapkan oleh KPU,” katanya.
Ngabalin menegaskan bahwa ulama itu adalah pewaris Nabi, sehingga ia berharap bahwa ulama dapat memberikan suasana yang sejuk demi kepentingan bangsa dan negara.
“Sebagai mayoritas muslim, maka kita harus menjadi kekuatan untuk mendatangkan kedamaian dan kesejukkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Ngabalin.
Maka jika ada lagi ijtima ulama, Ngabalin berharap bahwa dalam ijtima ulama itu memutuskan untuk memberikan dukungan kepada pemerintah untuk melaksanakan agenda-agenda kenegaraan.
“Mari kita pakai hati yang bersih dan akal yang sehat untuk menyongsong Indonesia yang lebih baik,” imbuhnya.
Ngabalin juga menanggapi issue netralitas TNI-POLRI yang sempat dianggap memiliki tendensi terhadapa salah satu pasangan calon. “Regulasi menegaskan bahwa TNI-POLRI adalah milik negara. Narasi serta diksi yang menebar kebencian itu harus dibatalkan untuk kepentingan bangsa dan negara,” tutupnya saat diwawancarai pada Jumat (26/4) kemarin.