Home Ekonomi Pemkot Bandung Didorong Realisasikan LRT Andalkan KPBU

Pemkot Bandung Didorong Realisasikan LRT Andalkan KPBU

Bandung, Gatra.com - Dewasa ini kemacetan menjadi rutinitas yang dirasakan oleh masyarakat di kota besar, termasuk di Kota Bandung. Penggunaan kendaraan pribadi dinilai menjadi salah satu penyebabnya. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan, ketergantungan pada kendaraan pribadi tersebut akibat belum adanya sistem transportasi masal yang memadai.

"Kenapa Bandung macet karena tidak punya angkutan umum. Semua bergantung pada kendaraan pribadi. Alhasil pasti macet," ujar Bambang di Pendopo Kota Bandung, Kota Bandung, Jumat (26/4).

Menurutnya, membangun sistem transportasi masal berbasis rel akan menjadi siasat paling jitu untuk mengentaskan kemacetan. Bambang mendorong Kota Bandung untuk merealisasikan light rail transit (LRT).

"Jadi kan (sistem tranportasi) ini prioritas. Salah satunya, siasati dengan angkutan umum berbasis rel. Kita akan dorong LRT untuk Kota Bandung dan sekitarnya," ucapnya.

Kendati demikian, dia meminta Pemkot Bandung tidak mengandalkan APBD atau APBN untuk pembangunan LRT tersebut. Bambang sampaikan, perlu ada upaya yang lebih salah satunya menggunakan konsep kerja sama pemerintah badan usaha (KPBU).

"Mudah-mudahan nanti orang tinggal di sekitar Bandung tidak perlu lagi khawatir dengan kemacetan. Tapi jangan andalkan APBN (untuk bangun LRT). Kalau andalkan APBN ini, enggak yakin akan terlaksana," ucapnya.

Khusus di Kota Bandung, Bambang memiliki pengalaman berada di antara kemacetan selama satu jam. Itu terjadi saat sedang menikmati suasana kota berjuluk Paris Van Java tersebut bersama keluarganya di akhir pekan.

"Saya sedang berkunjung ke rumah ibu saya di sekitar Cimbuleuit. Dari rumah ibu saya mau makan di sekitar Gerlong (Geger Kalong). Karena kondisi ramai, saya coba motong jalan. Saya lewat Hegarmanah baru keluar berhenti macet total. Satu jam enggak gerak," paparnya.

Karena terjebak macet, alhasil rencana makan malam bersama keluarga di tempat makan yang telah dipilih tersebut batal. Bambang dan keluarga memutuskan untuk makan malam di rumah makan terdekat.

"Akhirnya enggak jadi makan di sana, jadinya di restoran terdekat karena sudah lapar. Itulah Bandung yang saya rasakan (saat ini)," pungkasnya.

Sementara itu, Wali Kota Bandung Oded Muhammad Danial tak menampik bahwa kemacetan adalah salah satu masalah yang belum dapat teratasi. Untuk mengentaskan volume kendaraan tersebut, menurut dia, harus ada sokongan dari berbagai pihak.

"Kemacetan itu tidak bisa (diselesaikan) sendiri, harus koordinasi dengan daerah lain," ucapnya.

Meski begitu, dia memastikan, Pemkot Bandung akan melaksanakan komitmen dengan berupaya menyelesaikan permasalahan yang ada demi perbaikan kota. Selain itu, Oded meminta adanya pendampingan dari pemerintah pusat ?agar program yang ada bisa berjalan sesuai harapan.

"Kami sudah berdiskusi dengan berbagai pihak.kami ingin bangun Bandung dengan Bandung Rayanya. Untuk itu kami butuh saya harap ada pendampingan, ada asistensi buat kami termasuk kucuran anggaran," pungkasnya.


Reporter: Risyad Nuradi
Editor: Putri Kartika Utami