Jakarta, Gatra.com - Pemerintah menargetkan sedikitnya 20.000 wirausahawan baru hingga 2019. Sejauh ini, pihak Kementerian Perindustrian menerangkan sudah 15.000 wirausahawan baru yang tercipta dan sisanya harus dipenuhi hingga akhir tahun ini.
Jumlah tersebut memang ditargetkan begitu besar, mengingat persentase pengusaha di Indonesia masih terbilang rendah, hanya sekitar 3,10% dari total jumlah penduduknya. Data itu disampaikan pihak perusahaan kertas milik Sinar Mas, Sinar Dunia (SiDU).
Target dan persentase yang dipaparkan itu juga menjadi latar belakang SiDU untuk menginisiasi membuat wadah edukasi dan seleksi pengusaha muda yang menyasar mahasiswa, yakni SiDU Youth Entrepreneurs Workshop (YEF) 2019. Kepala Unit Bisnis Lokal APP Sinar Mas, Santo Yuwana menyebut, selama 40 tahun beregenerasi, pihaknya memang berkomitmen untuk membantu program pemerintah ataupun meningkatkan taraf hidup bangsa.
"Kita mencoba menyukseskan program pemerintah. 20 ribu entrepreneur di tahun 2019 itu kan bukan angka yang sedikit. Kita cuma salah satu yang membantu program tersebut," ujar Santo selepas acara SiDU YEF 2019 di Perpustakaan Nasional, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (26/4).
Santo menjelaskan, acara ini sebagai pre-inkubator mahasiswa menekuni dunia bisnis yang diharapkan bisa memacu semangat kreativitas, inovasi, dan menempa mental para calon pengusaha muda.
"Kita buat ajang ini dengan tujuan itu, sehingga nanti kemudian hari mereka jadi lebih sukses dan menjadi besar," ujar Santo.
Acara ini sendiri memiliki tiga aktivitas utama. Pertama, SiDU Kompetisi Ide Bisnis, yang berhasil menyerap 303 proposal dan dikerucutkan menjadi 3 pemenang terpilih. Jumlah itu datang dari mahasiswa yang tersebar di 28 kota, dengan fokus idenya yang sudah ditentukan, yakni teknologi, industri kreatif, agribisnis, kuliner, dan jasa.
Kedua, adanya Entrepreneurs Workshop yang diselenggarakan sejak 28 Februari hingga 26 April 2019. Peserta ini berasal dari 50 kelompok mahasiswa terpilih dari 303 proposal yang didaftarkan. Di sesi ini, mereka dibekali cara menentukan model bisnis, menyusun strategi pemasaran, hingga menyusun rencana keuangan.
Sedangkan yang ketiga, ada Campus Talk. Pihak SiDU menyambangi sedikitnya 12 universitas untuk mengedukasi soal dunia bisnis.
Santo menjelaskan, pemilihan proposal yang diajukan hingga mengerucut menjadi 3 besar sangatlah sulit. "Ide bisnisnya banyak. Dari pihak juri saya pikir juga akan kesulitan menentukan siapa pemenangnya. Mereka luar biasa," katanya.
Santo berharap ajang ini tak hanya bermanfaat bagi mahasiswa untuk menambah pengalaman, namun juga bisa ditindaklanjuti oleh pihak yang menaunginya, misalnya Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf). Ia juga mengingatkan, terlebih kepada para pemenang, agar bisa membangun usaha yang bisa diterapkan dan berdampak untuk masyarakat sekitar.
"Kalau dari saya, saya melihat semua sangat inovatif dan kreatif. Tapi kan yang paling penting applicable atau tidak. Semua ide harus bisa diaplikasikan, ujung-ujungnya kan bisnis, gimana dampaknya terhadap bisnis itu sendiri dan saya rasa hal itu yang menjadi landasan utama dari penilaian juri," katanya.