Jakarta, Gatra.com - Pemihan umum (Pemilu) serentak yang dilaksanakan pada 17 April 2019 lalu tidak hanya membuat panas kondisi politik, tetapi juga menyisakan duka mendalam. Sebab, beberapa petugas penyelenggara pemilu seperti KPPS meninggal dunia lantaran kelelahan. Kelelahan bisa jadi bukan faktor utama, tapi kemungkinan menganggu sistem kerja tubuh lainnya.
"Kelelahan sangat berdampak buruk bagi daya tahan tubuh dan dapat mengakibatkan kambuhnya berbagai penyakit kronis. Apalagi, jika disertai dengan stress, akan sangat mengganggu proses metabolisme dan hormonal di dalam tubuh kita,” kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat Nasional dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), dr. Ari Fahrial Syam kepada Gatra, Jumat (26/4).
Menurut dr. Ari, dampak utama dari kelelahan ini adalah gangguan pencernaan. Keluhan yang timbul biasanya adalah nafsu makan berkurang yang justru memperparah kondisi kesehatan seseorang. Kelelahan juga bisa menimbulkan rasa mual disertai dengan muntah, serta nyeri di uluhati.
Selain itu, menjadi pemicu timbulnya berbagai macam penyakit kronis yang bisa kambuh antara lain sakit maag, gangguan kejiwaan, asma, kencing manis (diabetes mellitus), hipertensi, stroke dan serangan jantung.
Sementara itu, akibat dari kelelahan fisik dan psikis tersebut memperburuk daya tahan tubuh seseorang dan mudah sekali terinfeksi virus seperti hepatitis, demam thypoid maupun virus demam berdarah.
Kejadian ini memang tidak bisa terhindarkan oleh para panitia yang bertugas dalam kegiatan pemilu ini. Namun, ada beberapa hal yang sebenarnya bisa dicegah, agar faktor kelelahan tidak semakin memperburuk daya tahan tubuh.
“Kondisi seperti ini tidak bisa dihindari dalam pemilu. Sehingga, harus ada upaya-upaya menjaga kesehatan yang perlu dilakukan agar tidak memperburuk kondisi tubuh. Di sela-sela melakukan aktivitas, baiknya ada waktu untuk menghirup udara segar beberapa saat dan tetap melakukan gerak badan, baik di ruang kerja maupun di ruang terbuka,” terangnya.