Pontianak, Gatra.com - Setidaknya delapan ruang Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 22 Kota Pontianak, ambruk total rata dengan tanah sekitar pukul 14.30 WIB, pada hari Jumat (26/4).
Kepala SMP Negeri 22 Kota Pontianak, Santoso menegaskan saat kejadian aktivitas siswa maupun guru sudah tidak ada, hanya ada sejumlah siswa yang sedang latihan Paskibraka di ruangan yang berbeda.
"Beruntung tidak ada korban jiwa," ujarnya saat berada di lokasi kejadian di Jalan Purnama Agung V, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Santoso merinci jumlah ruangan yang ambruk total ada delapan ruang, di gedung dua lantai tersebut yang terdiri dari lima ruang kelas belajar, dua ruang laboratorium komputer dan satu ruang guru.
Namun untuk keseluruhan ruangan yang satu gedung dengan bagian yang runtuh, ada 23 ruangan. Keseluruhan ada 20 ruang kelas, di bagian atas ada 10 ruang, di bagian bawah 10 untuk ruang, dan satu ruangan guru di lantai bawah.
"Dari 20 lokal ruang belajar yang ada, enam di antaranya ruang belajar SD 15 dan sisanya SMP 22," jelasnya.
Akibat robohnya sekolah tersebut juga membuat dua laboratorium komputer yang berada di gedung yang sama turut roboh.
"Dari dua lab komputer itu, setidaknya lebih dari 60 komputer yang ikut hancur bersama bangunan yang hampir rata dengan tanah," ujarnya.
Menurutnya sebelum tidak ada tanda-tanda sebelum kejadian, hanya saja bangunan tersebut memang sudah tua dan beberapa pondasinya miring. Saat kejadian memang sedang hujan deras disertai angin kencang.
"Terkait beberapa pondasi yang miring, sebelumnya sudah kami laporkan ke Dinas Pendidikan Kota Pontianak, tapi masih masuk perencanaan," ucapnya.
Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono mengungkapkan, pihaknya akan membentuk tim ahli gabungan yang akan menilai penyebab rubuhnya bangunan sekolah tersebut.
Menurutnya secara kondisi umur bangunan seharusnya masih layak, namun baik pondasi maupun rangka kebanyakan dari bahan kayu dan bangunan berdiri di atas lahan gambut.
"Untuk kegiatan belajar mengajar nantinya siswa SMP akan ditumpangkan di SMP 6, sedangkan untuk siswa SD rencananya akan dipindahkan ke SD 30, SD 12 atau SD 14 sesui yang mana yang memadai," katanya.