Jakarta, Gatra.com - Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo resmi menetapkan tarif penggunaan layanan jaringan serat optik palapa ring. Adapun Palapa Ring Tengah telah beroperasi sejak Desember 2018 dan telah melalui masa uji coba komersial.
Proyek Palapa Ring Tengah menjangkau 27 kabupaten/kota di Provinsi Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara,Maluku Utara, dan Kalimantan Timur. Infrastruktur backbone di Palapa Ring Tengah ini terdiri dari Kabel Serat Optik Darat, Kabel Serat Optik Laut dan Microwave.
Tidak berbeda jauh dengan komersial Palapa Ring Barat, terdapat dua tarif penggunaan palapa ring tengah, yaitu tarif penyediaan kapasitas lebar pita atau bandwidth. Satu lagi, tarif penyediaan kabel serat optik pasif atau dark fibre.
Penetapan tarif penyediaan kapasitas lebar pita atau bandwidth berdasarkan nilai investasi, harga pasar, dan jumlah pengguna jasa. Setiap pengguna jasa penyediaan kapasitas lebar pita atau bandwidth hanya dapat menggunakan kapasitas lebar pita atau bandwidth maksimal sebesar 10 Gbps.
Plt. Kepala Biro Humas Kementerian Kominfo Ferdinandus Setu mengatakan, terdapat skema diskon yang telah ditetapkan untuk empat pelanggan pertama Palapa Ring Tengah dengan perhitungan 1/(n+1).
“Bagi pengguna jasa pertama akan diberikan diskon 50%, dan pengguna jasa kedua akan diberikan diskon 33% yang berlaku selama 12 bulan dan untuk pengguna jasa kelima akan diberikan harga normal,” katanya di Jakarta, (26/04).
Adapun tarif penyediaan kabel serat optik pasif atau dark ditetapkan berdasar pertimbangan biaya per unit layanan dengan memerhatikan nilai investasi, harga pasar, dan panjang kabel, sebagai berikut:
Proyek 4 (Sendawar, Long Bagun):
1G: Rp9 juta
10G: Rp72 juta
STM-4: Rp9 juta
STM-16: 29 juta
Proyek 5 (Kendari, Wanggudu, Bungku, Petasia, Tentena):
1G: Rp19 juta
10G: Rp152 juta
STM-4: Rp19 juta
STM-16: Rp61 juta
Proyek 6 (Kendari, Wawoni, Raha, Sawerigadi, Lakudo, Raha, Burangga, Baubau):
1G: Rp26 juta
10G: Rp208 juta
STM-4: Rp26 juta
STM-16: Rp83 juta
Proyek 7 (Luwuk, Salakan, Banggai, Taliabu, Sanana):
1G: Rp22 juta
10G: Rp176 juta
STM-4: Rp22 juta
STM-16: Rp70 juta
Proyek 8A (Manado, Ondong Siau, Tahuna, Melonguane, Morotai, Tobelo):
1G: Rp30 juta
10G: Rp240 juta
STM-4: Rp30 juta
STM-16: Rp96 juta
Proyek 8B (Ternate, Tidore, Sofifi):
1G: Rp7 juta
10G: Rp56 juta
STM-4: Rp7 juta
STM-16: Rp22 juta
6 Proyek Sekaligus:
1G: Rp90,4 juta
10G: Rp723 juta
STM-4: Rp90,4 juta
STM-16: Rp289 juta
Dark fibre (Serta Optik Pasif):
1G dan 10G: Rp12 juta (jalur darat per km/tahun
STM-4: Rp36 (jalur laut per km/tahun)
Hendry Roris Sianturi