Surabaya,Gatra.com - Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini tidak kuasa mendengar langsung cerita Maria Magdalena Lastri, istri mendiang Thomy Heru Siswantoro, petugas KPPS yang wafat karena kelelahan sehingga mengalami pembengkakan jantung. Mata Risma terlihat berkaca-kaca menahan air mata saat melayat ke rumah duka alamarhum yang menjadi petugas KPPS di TPS 19 Pacar Keling, Tambaksari, Surabaya.
Risma juga menyampaikan ucapan belasungkawa kepada istri almarhum dan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan. Kepada anak semata wayang yang ditinggalkan almarhum, Risma memberi dorongan agar giat belajar.
"Biar nanti kita bantu untuk sekolahnya ini, yang sabar sayang ya,” kata Risma sembari membelai rambut anak almarhum.
Dalam kunjungan selanjutnya, Wali Kota Risma bersama jajaran kemudian mendatangi rumah keluarga Sunaryo (57) di Jalan Kapas Madya Barat 9/38 Surabaya. Almarhum Sunaryo merupakan Ketua KPPS TPS 13 Kelurahan Kapas Madya Barat Kecamatan Tambaksari Surabaya. Hal yang sama juga dilakukan Wali Kota Risma, ia mengucapkan belasungkawa dan memberikan santunan kepada keluarga yang ditinggalkan.
Selain itu, ia mengimbau kepada seluruh petugas KPPS, PPK ataupun kecamatan, jika sudah tak sanggup bekerja atau kondisi lelah agar tidak dipaksakan. Risma tak ingin jika ada lagi petugas KPPS atau PPK di Surabaya yang sampai mengalami kondisi sakit, bahkan meninggal dunia akibat kelelahan saat menjalankan tugas.
“Saya ingin sampaikan kalau emang kondisinya itu (sakit) saya minta pergi ke rumah sakit, kalau yang barat bisa ke (Rumah Sakit) BDH atau ke Puskesmas atau ke Rumah Sakit Soewandi. Yang kedua, kalau memang sudah ndak kuat, jangan dipaksakan,” pungkasnya.
Risma juga mengaku pihaknya telah melakukan komunikasi dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya untuk mengetahui aturan terkait jobdisk petugas KPPS. Ia menyebut, jika petugas KPPS atau PPK mengalami kondisi kurang sehat atau lelah, bisa digantikan dengan petugas yang lain.
“Saya sudah konsultasikan dengan KPU boleh itu digantikan. Jadi kalau petugasnya KPPS itu ada lima, bisa ganti satunya, jangan dipaksakan,” tuturnya.
Tak hanya itu, bahkan ia menegaskan, pihaknya akan terus memantau selama pelaksanaan rekapitulasi surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) yang masih berlangsung di Surabaya. “Nanti kita semua pantau, seperti Bapak ini kan ndak masuk rumah sakit, tapi tiba-tiba kejadian seperti ini, jadi semua kita pantau,” katanya.
Data Bangkesbangpol Linmas Kota Surabaya menyebutkan, empat orang petugas KPPS di Surabaya meninggal dunia diduga kelelahan usai menjalankan tugas. Adapun perinciannya adalah Sunaryo (58), Ketua KPPS TPS 13 Kelurahan Kapas Madya Baru Kecamatan Tambak Sari, Thomy Heru Siswantoro anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Pacar Keling Kecamatan Tambak Sari, Badrul Munir anggota KPPS TPS 19 Kelurahan Kedung Baruk Kecamatan Rungkut, dan Hariono (36) Linmas TPS 45 Kelurahan Kandangan Kecamatan Benowo.
Reporter: Muhammad Rizky
Editor: Bernadetta Febriana