Jakarta, Gatra.com – Beberapa operator di negara-negara maju sudah mengadopsi dan mengimplementasikan jaringan 5G. Di Indonesia, meski masih di area terbatas, segelintir operator seluler diam-diam juga telah melakukan uji coba jaringan 5G. Padahal cakupan 4G belum bisa meng-cover seluruh wilayah Indonesia.
"Pada akhirnya, penyelenggaraan 5G tidak bisa dihindarkan jika Indonesia tidak mau ketinggalan dari negara lain," kata Denny Setiawan, Direktur Penataan Sumber Daya Kementerian Kominfo, Kamis (25/4) di Jakarta.
Pada 2024, lalu lintas data seluler akan meningkat 5 kali lipat, dengan 25 persennya melewati jaringan 5G. Demi mencapai pertumbuhan lalu lintas data tersebut dan merujuk pada use cases 5G, Ericsson meluncurkan platform 5G di awal 2017 dan terus mengalami peningkatan.
Kini platform 5G generasi terbaru dari Ericsson dihadirkan pada acara ‘Barcelona Unboxed’ di Jakarta di hadapan para operator seluler, akademisi dan awak media. Pada kesempatan itu disingkap platform 5G yang
sedang dikembangkan Ericsson dengan penambahan portofolio di seluruh area inti, akses radio dan transportasi, serta orkestrasi layanan.
Penambahan itu membuat platform lebih dinamis dan fleksibel, sehingga memungkinkan penyedia layanan untuk mengembangkan jaringan mereka dan menyebarkan 5G secara bertahap.
Menurut Jerry Soper, Head of Ericsson Indonesia, operator dapat memperoleh manfaat dengan tambahan pendapatan 30 persen dari peluang pasar yang mendukung 5G pada 2026, mewakili US$ 6 miliar pendapatan tambahan.
"Di Ericsson, kami tetap berkomitmen untuk membantu pelanggan kami memastikan bahwa jaringan 4G mereka sudah sesuai, sekaligus memungkinkan mereka untuk berimigrasi ke 5G dengan lancar," kata Jerry.
Demi memastikan mulusnya evolusi menuju 5G untuk penyedia layanan, Ericsson mengembangkan portofolio Cloud Core dengan tujuh produk baru yang mendukung 5G Standalone dan Non-Standalone, serta generasi sebelumnya.
Satu jaringan inti untuk 4G dan 5G dapat digunakan untuk manajemen kapasitas otomatis dan operasi yang lebih efisien dan kuat.
G.A. Guritno