Jakarta, Gatra.com - Direktur Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) Deputi Bidang Pemberantasan BNN, Bahagia Dachi menjelaskan penjahat seperti koruptor dan narkotika adalah orang yang paling merugikan negara. Menurutnya yang utama adalah penjahat narkotika paling merugikan negara.
"Sebenarnya di Indonesia paling banyak adalah tahanan narkotika dan paling banyak menghabiskan uang negara untuk diberi makan," ujar Dachi dalam diskusi 'Penjelasan Hukum Tentang Perampasan Aset Tanpa Pemidanaan Dalam Perkara Tindak Pidana Korupsi' di Hotel Ashley, Jakarta Pusat, Kamis (25/4).
Lebih lanjut, Dachi mengusulkan untuk memiskinkan penjahat kelas kakap yang merugikan negara secara besar-besaran dan dibiarkan hidup susah di masyarakat.
"Maka saya katakan begini, kita miskinkan saja mereka, terus kita keluarkan dari penjara, jangan diberi akses buat buka rekening beli mobil atau beli yang lain," usulnya.
Lebih lanjut, Dachi menjelaskan penjahat kelas kakap yang mendekam di penjara malah makin merugikan negara dengan biaya hidup yang ditanggung negara dan kemungkinan mereka masih hidup layak ketika bebas.
"Biarkan saja mereka hidup sesederhana mungkin. Kalau dipenjara, dikasih makan, bahkan makin jadi sekalian, dia buka lapak, buka toko, bahkan makin berkembang," tegasnya.