Makassar, Gatra.com – Bupati Luwu Utara, Hj Indah Putri Indriani, satu-satunya bupati di Sulsel yang menjadi narasumber pada Jambore Inovasi Pelayanan Publik. Acara ini digelar di Four Points Hotel by Sheraton Makassar, Kamis (25/4).
Indah menjadi narasumber bersama Deputi Pelayanan Publik KemenPAN-RB, Prof. Diah Natalisa, Wagub Jatim Emil Dardak, dan Kepala Bappeda Teluk Bintuni Alimuddin.
Dalam pemaparannya, Indah membeberkan strategi Pemkab Luwu Utara dalam mendorong inovasi pelayanan publik di hadapan peserta Jambore Inovasi se-Sulsel.
"Inovasi adalah candu yang menjadi strategi mengatasi keterbatasan untuk menyelesaikan masalah," kata Indah.
Prinsipnya, lanjut bupati perempuan pertama di Sulsel ini, sebagus apapun kebijakan strategi tapi tidak diikuti komitmen bersama di pelaksana, maka akan sulit diimplementasikan.
Untuk itu, kata Indah, ia selalu melibatkan seluruh pemangku kepentingan.
“Kami mendorong OPD agar inovasi menjadi budaya kerja, sehingga ada proses internalisasi untuk menjawab permasalahan yang ada di masing-masing OPD. Sebab inovasi bisa datang dari siapa saja," ungkap kepala daerah yang lekat dengan sebutan Indahnya Lutra ini.
Yang tidak kalah penting, lanjutnya, setiap yang dilakukan harus dimulai dari hati sehingga hasilnya juga akan sampai ke hati masyarakat sebagai penerima layanan.
“Ayo memulai dari hati dan bekerja dengan hati,” imbuhnya.
Sebagai informasi, pada 2018, ada dua inovasi dari Luwu Utara yakni ANC Hipnoterapi dan Sarjana Mengajar masuk dalam TOP 20 Inovasi tingkat Provinsi.
Sedang untuk 2019, ada dua inovasi lainnya yakni Kantong Ajaib dan Mata Pintar Menjawab juga masuk dalam TOP 29 Inovasi tingkat Provinsi.
Baharuddin