Home Ekonomi Bantuan Benih Padi Tidak Sebanding dengan Luas Lahan

Bantuan Benih Padi Tidak Sebanding dengan Luas Lahan

Muaro Jambi, Gatra.com - Dinas Pertanian dan Holtikultura Muaro Jambi sudah mulai menyalurkan bantuan benih padi kepada para petani. Bantuan itu diberikan seiring dengan dimulainya musim tanam di beberapa desa di wilayah tersebut.

 

"Sudah ada yang disalurkan di Kecamatan Sekernan. Desa Kedotan untuk 10 kelompok tani dan di Desa Tantan, untuk enam kelompok tani," kata Sekretaris Dinas Pertanian Muaro Jambi, Madong Butar Butar, kepada Gatra.com, Kamis (25/4).

 

Madong menyebut, Pemkab Muaro Jambi menyiapkan stok benih padi unggul untuk kebutuhan para petani sebanyak 30 ton untuk luas tanam 1.200 hektar.

"Memang tidak sebanding dengan luas lahan pertanian yang mencapai 9.400 hektar. Tapi itulah kemampuan anggaran yang kita miliki," ujarnya.

Madong turut menginformasikan bahwa Kementerian Pertanian akan memberikan bantuan benih padi unggul jenis varietas Inpari 3 dalam tahun ini. Bantuan yang akan diserahkan sebanyak 25 ton untuk luas tanam seribu hektar.

"Satu hektar butuh benih 25 kilogram, artinya 25 ton itu untuk luas tanam seribu hektar," katanya.

Benih padi varietas Inpari 3 merupakan benih unggul. Kelebihan jenis varietas ini memiliki daya tahan terhadap berbagai serangan penyakit serta mampu menghasilkan panen lebih dari enam ton per hektar.

"Jauh hasilnya dibanding varietas lokal yang hanya empat ton per hektar, kalau Inpari ini bisa menghasilkan rata-rata di atas enam ton per hektar," ujar Madong.

Usia panen benih Inpari juga jauh lebih cepat dibanding dengan varietas lokal. Benih Inpari sudah bisa panen pada usia tiga bulan. Sangat jauh berbeda dengan varietas lokal yang masa panennya usia enam bulan.

"Jadi selain hasilnya bagus, usianya panennya juga cepat," ujarnya.

Madong mengatakan, bantuan benih yang dijanjikan pemerintah pusat belum sampai di Muaro Jambi. Belum diketahui secara pasti kapan bantuan itu akan diserahkan.

"Belum tahu kapan, Kita tunggu saja," ujarnya.

Pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian tidak hanya menjanjikan benih padi tapi juga bibit jagung yang akan disalurkan ke Muaro Jambi dengan luas tanam 1.500 hektar.

"Alokasi bantuan bibit jagung ini sebanyak 15 kilogram per hektar dengan sasaran luas tanam seribu lima ratus hektar," katanya.

Sementara, untuk bantuan bibit kedelai tahun ini tidak ada. Pemerintah pusat sebelumnya sudah pernah menyalurkan bantuan bibit kedelai. Namun, karena minat masyarakat kurang, maka bantuan bebit kedelai dihentikan.

"Sudah pernah kita uji coba di Sungai Aur, Kumpeh Ilir. Tapi minat masyarakat untuk tanaman kedelai ini sangat minim. Padahal potensi pengembangannya sebenarnya ada," ujar Madong.

Diketahui, sentra tanaman padi di Muaro Jambi tersebar di enam kecamatan meliputi Kecamatan Jaluko, Sekernan, Kumpeh Ulu, Kumpeh Ilir, Maro Sebo dan Taman Rajo. Meskipun lahan yang tersedia cukup luas, produksi padi di Muaro Jambi belum mampu memenuhi kebutuhan pangan untuk wilayahnya.

"Pola pikir masyarakat kita belum maju. Mereka menanam padi hanya untuk memenuhi kebutuhannya, belum punya keinginan untuk memasarkan," ujarnya.

Madong mengaku, secara perlahan pola pikir masyarakat ini sudah mulai berubah. Penyuluh pertanian intens memberikan masukan dan berbagai pandangan sehingga petani sudah mulai mengubah cara bertaninya. "Mengubah pola pikir itu sangat susah, tapi tetap kita upayakan. Hasilnya sudah mulai ada perubahan," kata pria yang sebelumnya menjabat Sekretaris Perpustakaan Muaro Jambi ini.


Reporter: Franciscus

415

KOMENTAR

TINGGALKAN KOMENTAR