Jakarta, Gatra.com - Pendampingan ODD (Orang Dengan Demensia) sering salah kaprah. Penyebabnya karena kurangnya pemahaman masyarakat dan keluarga terhadap ODD. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kualitas hidup tidak saja pada ODD, tetapi juga pada keluarganya.
Melihat keadaan ini, Pendiri Yayasan Alzheimer Indonesia (ALZI) DY Suharya dan ahli neurologi, FKIK Unika Atma Jaya Dr Yuda Turana, pada Rabu (24/4) di Unika Atmajaya Jakarta, meluncurkan buku The Journey of Caring.
Buku tersebut merupakan panduan untuk keluarga pendamping ODD. Penulisannya menggandeng kontributor dari 20 profesional multi-disiplin yang terkait dengan Alzheimer.
DY Suharya menyebut masih berkembangnya mitos dan stigma serta kurangnya informasi dari gejala penyakit yang berkembang, perlahan secara bertahap kerap membuat keluarga merasa bingung bahkan frustrasi menghadapi keadaan ODD. Dampaknya, ODD tidak mendapatkan perawatan dan dukungan yang semestinya.
“Merawat dan hidup dengan ODD memerlukan kekuatan fisik, mental, dan seni tersendiri. Keluarga kami mempelajarinya dari pengalaman sepuluh tahun merawat ibu saya yang terdiagnosa Demensia Vaskular di tahun 2009," ujar DY Suharya,
Dalam buku tersebut, ia berbagi informasi tentang Demensia Alzheimer, termasuk gejala, penanganan, perawatan dan pencegahannya.
Saat ini di Indonesia diperkirakan ada sekitar 1,2 juta ODD. Jumlah ODD akan berkembang hingga Iebih dari 10 kali lipat dalam waktu 30 tahun ke depan.
“Penurunan fungsi otak pada ODD mengakibatkan perubahan kognitif dan perilaku termasuk emosi dan kepekaan terhadap berbagai hal. Memahami perubahan-perubahan tersebut membantu keluarga melakukan tindakan dan komunikasi yang tepat, termasuk dalam membuat penyesuaian lingkungan bagi ODD,” Yuda Turana menambahkan.
Yuda menyebut, setiap bab dalam buku ini merupakan jawaban atas berbagai pertanyaan yang diterima penulis dalam berinteraksi dengan berbagai lapisan masyarakat, terutama anggota keluarga, perawat dan pendamping ODD.
Reporter: AJQ
Editor: Hendry Roris Sianturi