Yogyakarta, Gatra.com - Cawapres 01 Ma’ruf Amin berharap sistem pemilihan serentak yang baru pertama kali dilaksanakan, bisa dievaluasi menyeluruh. Ia prihatin dan turut berbela sungkawa atas banyaknya petugas pelaksana pemilihan yang meninggal dunia.
Pernyataan ini disampaikan Ma'ruf usai dua jam lebih bersilaturahmi dengan kyai-kyai Nadhatul Ulama (NU) DI Yogyakarta di kediaman salah satu tokoh pesantren Krapyak Habib Halil di Mantrijeron, Kota Yogyakarta Rabu (24/4).
“Pribadi saya sangat prihatin dengan banyaknya korban yang menurut saya disebabkan kelelahan. Kita berharap ada penghargaan dan santunan atas jerih payah serta kerja keras mereka,” ucapnya.
Menurutnya sistem pemilu serentak yang baru pertama kali dilaksanakan harus dievaluasi menyeluruh. Dengan banyaknya persiapan terutama menyiapkan lima pilihan, hal itu dinilai sangat memberatkan. Belum lagi dalam perekapan dan kelengkapan adminitrasi.
Kedepan Ma'ruf setuju sistem pemilu dilaksanakan serentak namun dibuat agar petugas pelaksana di lapangan tidak kelelahan.
“Itu perlu dirundingkan dengan banyak pihak agar ke depan pelaksanaan bisa lebih baik,” katanya.
Terkait hasil quick count, Ma'ruf meminta semua pihak menunggu real countnya yang dilakukan KPU. Ia berharap semua pihak mempercayai petugas penghitung suara yang sudah bekerja dengan baik dan dilindungi Undang-undang.
“Soal tuduhan KPU berbuat curang seperti yang dituduhkan pihak sebelah, saya kira itu hal yang biasa yang dilakukan oleh banyak orang dalam posisi kalah. Mereka suka menuduh curang,” tegasnya.
Reporter: Kukuh Setyono
Editor: Hendry Roris Sianturi