Yogyakarta, Gatra.com – Calon wakil presiden Ma’ruf Amin menyebut dukungan NU pada dirinya dan calon presiden Joko Widodo hingga unggul dalam pilpres sesuai hitung cepat sebagai suatu capaian sejarah.
Ia pun mengucapkan terima kasih kepada warga Nahdlatul Ulama (NU) yang turut menyukseskan pemilihan presiden. Hal ini membuktikan nahdliyin telah menjalankan kewajibannya sebagai umat beragama dan warga negara.
Ma'ruf hadir secara khusus di acara tasyakuran atas undangan kiai sepuh, Habib Bilal di pondok pesantrennya di Minggiran, Mantrijeron, Kota Yogyakarta, Rabu (24/4).
Tasyakuran ini digelar atas suksesnya pelaksanaan pemilu di Daerah Istimewa Yogyakarta sekaligus pasangan capres-cawapres Jokowi Widodo-Ma'ruf meraih 69,8 persen suara untuk pilpres berdasarkan hasil hitung cepat.
“Sejarah mencatat, jika ada wakil presiden dari NU, (capres) tidak akan menang karena warganya tidak peduli. Itu sama sekali tidak benar,” katanya.
Menurut dia, sejarah kegagalan itu telah dipatahkan oleh warga NU yang kini mendukung Jokowi-Ma'ruf saat pilpres. Dengan pilihan ini, Ma'ruf mengatakan warga NU telah melaksanakan kewajibannya dalam beragama dan bernegara.
Menurut Ma'ruf, tanggung jawab sebagai umat beragama ditunjukkan warga NU dengan memilih pemimpin yang mampu memberi perlindungan kepada semua warga negara, bukan hanya kepada masyarakat muslim melainkan juga pada non-muslim.
“Secara kenegaraaan, warga NU telah memberikan kepercayaan kepada saya dan Pak Jokowi untuk mengawal Indonesia menjadi bangsa yang lebih baik, sejahtera, dan maju. Ini tanggung jawab besar,” ujar Amin.
Menurut dia, tantangan pada masa mendatang semakin besar dan memerlukan pengorbanan besar pula. Terlebih lagi saat ini ada tugas untuk mencegah radikalisme yang mengancam kesatuan dan keutuhan bangsa.
Atas dasar ini, Ma'ruf mengucapkan terima kasih kepada warga NU yang telah memberikan suaranya pada dirinya dan Jokowi. Ia berharap warga NU terus mendukung Jokowi dan dirinya.
“Pilpres ini bukan ajang perang. Proses rekonsiliasi antar-pemimpin harus segera terwujud dan kami pastikan pasangan 01 akan mewujudkan itu mesti waktunya belum tahu,” katanya.
Selama acara Ma’ruf Amin didampingi Katib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf dan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar. Sebelum memberi sambutan, Ma'ruf melihat pemotongan seekor sapi yang menjadi nazar tuan rumah jika Jokowi-Ma'ruf menang pilpres.
Yahya mengatakan, hasil hitung cepat yang memenangkan Jokowi-Ma'ruf memang patut membuat gembira para pendukung. Selain itu, kata dia, bersatunya banyak kiai di NU yang mendukung Jokowi-Ma'ruf juga patut disyukuri.
“Memang tidak 100 persen kiai yang memberikan suaranya ke 01, salah satunya di Madura. Namun bersatunya kiai dalam pilpres ini mencatatkan sejarah besar dalam perpolitikan Indonesia,” ujarnya.
Karena itu, dia yakin, meski perbedaan itu ada, kalangan NU akan tetap bersatu dan bersama-sama memajukan NU di masa mendatang.