Jakarta, Gatra.com - Dalam acara syukuran kemenangan Prabowo-Sandi, Ketua Badan Pemenangan Nasional (BPN) Djoko Santoso mengungkapkan bahwa kemenangan 62% tersebut sudah final.
"Pernyataan Prabowo menang itu adalah titik yang nggak bisa kembali. Untuk itu kita harus siap berjuang. Ingat, tidak ada kompromi," jelasnya di Padepokan Silat TMII, Jakarta, Rabu (23/4).
Purnawirawan Jenderal TNI tersebut menduga ada kecurangan yang masif yang berniat menjatuhkan kubu 02. Mulai dari masa kampanye hingga setelah masa pencoblosan.
"Mereka secara masif terencana, sistematik dan brutal. Namun demikian, masih tersisa suara 62% dan itulah Prabowo-Sandi menyatakan kemenangan setelah dicurangi, kalau nggak dicurangi bisa 75–80 persen," tambah dia.
Para pendukung pun diminta untuk menyiapkan mental serta fisik untuk mengawal form C1 untuk kemenanan kubu 02. Bahkan, ia pun mengulang pernyataan yang dibuat Prabowo, yakni negara Indonesia sedang sakit.
"Seperti yang dikatakan senior bahwa negara ini sakit, kehidupan sudah kritis, yang kita rasakan adalah di negeri ini susah mencari keadilan, sudah menyebabkan ketidakadilan dan menyebabkan ketertindasan," ujar Djoko.
Selain itu, ia pun menyinggung masalah pertemuan yang diajukan pihak petahana kepada Prabowo. Ia mengungkapkan bahwa Prabowo tidak menginginkan adanya pertemuan tersebut.
"Tidak ada kompromi, syukur Alhamdulillah itu (Prabowo) menolak utusan-utusan itu. Pak Prabowo setia kepada kita semua dan kita juga harus setia kepada Prabowo-Sandi," terangnya.