Home Ekonomi KAI Siapkan 1.480 Petugas Jelang Mudik

KAI Siapkan 1.480 Petugas Jelang Mudik

Solo, Gatra.com - PT KAI mulai mempersiapkan momen mudik lebaran. Salah satu yang menjadi fokusnya yakni mengantisipasi titik-titik rawan.
 
Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro menjelaskan, saat ini direksi KAI melakukan inspeksi jalur kereta api, baik dari sisi utara maupun selatan Jawa. Tujuannya untuk melihat kesiapan kondisi di stasiun destinasi maupun stasiun perantara.
 
"Inspeksi kami lakukan dari tanggal 23-25 April ini. Kami ingin melihat kesiapan dari semua Daop (Daerah Operasional) dalam menghadapi momen mudik lebaran nanti," ucapnya saat ditemui di sela peresmian Klinik Kesehatan PT KAI, Rabu (24/4).
 
Salah satu titik rawan yang diwaspadai yakni perlintasan. Sebab banyak mobil dan kendaraan bermotor lainnya yang memadati jalan pada momen mudik, termasuk pada titik perlintasan.
 
Untuk itu PT KAI akan menambahkan 1.480 petugas jalan lintasan (PJL) untuk menjaga perlintasan kereta api. Mengingat perlintasan KA menjadi titik paling rawan di jalur KA. 
 
"Meski tidak di semua titik perlintasan, namun kami upayakan penjagaan dengan maksimal. Apalagi masyarakat harus tahu, kereta api tidak bisa mengerem secara mendadak. Minimal emergency break diaktifkan 1 kilometer hingga 800 meter sebelum pemberhentian," jelasnya.
 
Selain itu, PT KAI juga bekerjasama dengan TNI dan Polri untuk penjagaan momen mudik lebaran. Operasi lebaran akan dimulai 26 Mei hingga 16 Juni 2019.
 
"Jadi operasi lebaranulai diaktifkan H-10 hingga H2 10 lebaran," ucapnya.
 
Sementara itu Humas Daop VI PT KAI Eko Budianto menambahkan, untuk titik rawan yang perlu diwaspadai yakni perlintasan sebidang.
 
Sebab berkaitan dengan perilaku masyarakat. Di wilayah Daop VI, dari 476 perlintasan sebidang, hanya 122 perlintasan yang dijaga. Sisanya 293 perlintasan tidak dijaga dan 61 perlintasan tidak resmi.
 
"Yang harus diwaspadai adalah perilaku masyarakat, terkadang mereka selfie di pinggir rel atau main lempar batu," ucapnya.

Reporter: Rahma Novita
Editor: Hendry Roris Sianturi