Jakarta, Gatra.com - Pendukung kedua paslon peserta pemilu presiden (pilpres) 2019 diminta menyudahi saling klaim kemenangan berdasarkan hitung cepat, exit poll dan sebagainya. Kedua kubu diminta fokus pada real count yang sedang berlangsung di KPU.
Pengamat Politik UIN Jakarta Bakir Ihsan meminta semua pihak mempercayai KPU dalam melakukan penghitungan manual pemilu serentak. Hasil real count akan diumumkan pada 22 Mei mendatang.
"Kita harus hormati proses yang sudah dan sedang berjalan. Percayakan semua kepada peneyelenggara pemilu yang bekerja menyelesaikan tugasnya dan menetapkan hasil pemilu," kata Bakir melalui keterangan tertulis, Rabu (24/4).
Semua pihak juga diimbau tidak mengacaukan kinerja KPU. Jika ada kecurangan, kedua kubu, caleg maupun calon DPD bisa menempuh jalur hukum yang tersedia, baik itu Bawaslu, DKPP dan Mahkamah Konstitusi (MK).
Hasil real count KPU diharapkan diterima dengan legowo oleh semua pihak. Menurut Bakir, jika ada yang menolak hasil pemilu dengan cara-cara yang inkonstitusional sama dengan mendelegitimasi penyelenggara pemilu.
“Tidak perlu lagi meributkan hasil quick count lembaga survei. Semua pihak harus bersabar menunggu hasil penghitungan manual yang dilakukan KPU. Khususnya untuk pendukung capres 01 maupun 02 tak perlu lagi saling klaim kemenangan,” tutup Bakir.
KPU melalui Sistem Penghitungan Suara (SITUNG) terus meng-update hasil penghitungan surat hasil Pemilu 2019. Penghitungan suara real count KPU Rabu (24/4) pagi, pasangan Jokowi-Ma'ruf memperoleh suara 23.259.850 atau 55,42%.
Sementara itu pasangan Prabowo-Sandi memperoleh 18.662.403 suara atau 44,58%. Jumlah suara yang masuk dalam sistem Situng adalah 41.922.253 suara.