Naypyitaw, Gatra.com - Tanah longsor yang terjadi di kawasan pertambangan batu giok Myanmar dilaporkan telah menimbun 54 orang penambang. Peristiwa tersebut terjadi saat para penambang sedang istirahat dan sebagian diantaranya tertidur, sekitar pukul 11.30 waktu setempat, pada Senin (22/4).
Polisi mengatakan, tanah longsor tepatnya terjadi di negara bagian utara Myanmar, Kachin.
Tanah yang runtuh begitu besar sehingga menciptakan danau lumpur dan menelan tempat tinggal para penambang bersama sekitar 40 kendaraan.
Keterangan pemerintah setempat, Tin Soe, menyebut baru sekitar 3 jenasah berhasil dievakuasi. Tingginya lumpul membuat petugas kesulitan untuk melakukan evakuasi korban.
“Mereka tidak akan selamat. Mereka terkubur di bawah lumpur,” kata Soe, seperti dikutip BBC pada Rabu (24/4)
Kementerian Informasi Myanmar mengidentifikasi perusahaan yang terlibat dalam peristiwa longsor tersebut adalah Shwe Nagar Koe Kaung dan Myanmar Thura Gems. Dua perusahaan tersebut belum memberikan keterangan terkait peristiwa itu.
Direktur Myanmar Thura Gems diketahui sedan dalam perjalanan menuju tempat kejadian.
Kejadian tanah longsor akibat penambangan batu giok ini sudah berulangkali terjadi dan menewaskan puluhan warga di Myanmar setiap tahunnya. Ironisnya, penambang yang menjadi korban adalah mereka yang masih tergolong warga miskin, yang dipekerjakan oleh perusahaan-perusahaan penambangan di sana.
Reporter: DRB
Editor: Anthony Djafar