Jakarta, Gatra.com - Jelang mudik lebaran 2019, masih banyak pemudik yang akan menggunakan motor untuk perjalanan pulang ke kampung halamannya. Pihak Jasa Raharja (JR)mengaku miris melihat pemudik yang akan menggunakan sepeda motor untuk mudik bersama keluarga.
Menurut Direktur Utama JR Budi Rahardjo Slamet sepeda motor seharusnya bukan merupakan kendaraan yang digunakan untuk menempuh jarak jauh apalagi digunakan sebagai transportasi mudik.
"Sudah sejak tahun 2008 kami mengadakan mudik gratis sampai sekarang, maksudnya adalah memindahkan pemudik yang menggunakan motor dan menggunakan bis mudik gratis yang kami sediakan," ujarnya saat acara Media Gathering JR, Jakarta, Selasa (23/4).
Menurut data yang diperoleh JR, sepeda motor merupakan penyumbang kecelakaan lalu lintas terbesar selama ini. Sehingga pihaknya menyediakan mudik menggunakan bis pariwisata secara gratis.
"Bayangkan angka yang kami peroleh untuk masalah kecelakaan lalu lintas jenis kendaraan sepeda motor sebesar 73,77%. Sepeda motor ini jadi penyumbang kecelakaan lalu lintas terbesar selama ini, diikuti mobil 18,85%, dan bus 2,97%," jelas Budi.
Budi menjelaskan semuanya kembali lagi kepada masyarakat untuk memilih sarana transportasi yang kami sediakan. Namun pihaknya berharap masyarakat punya kesadaran untuk melindungi diri dan keluarga dalam hal kemanan dan keselamatan selama perjalanan.
"Untuk tahun ini kami sediakan hampir 600 bus, tidak hanya bus, tapi juga ada kapal laut, kereta, dan pesawat udara," ujarnya.
Budi mengimbau kepada masyarakat yang melakukan perjalanan mudik agar tidak membawa terlalu banyak anggota keluarga. Pemudik dianjurkan hanya membawa istri dan 2 anak, total 4 orang. Selain itu, Budi juga mengaku pihaknya mempersiapkan untuk kemudahan transportasi arus balik dengan catatan tidak membawa anggota keluarga lain dari kampung. Sehingga Jakarta diharapkan tidak semakin penuh.