Jakarta, Gatra.com - Qualcomm Technologies, Inc., menyediakan kesempatan bagi para pemain Internet of Things (IoT) utama di Indonesia untuk menjajaki lebih lanjut aplikasi-aplikasi dari Industrial Internet of Things (IIoT) yang dapat diadopsi di Indonesia. Hal ini dilakukan melalui sebuah acara forum diskusi yang digelar di Four Seasons Hotel, Jakarta.
Dalam forum diskusi ini dibahas mengenai inovasi dan teknis produk, dan dikombinasikan dengan demonstrasi solusi IoT yang saat ini teha tersedia di pasar, terutama di bidang pertanian, smart city, dan transportasi. Forum yang dihadiri oleh pengembang, integrator sistem, dan operator seluler ini diharapkan menjadi pendorong bagi persiapan Indonesia menuju kedatangan 5G yang ada di depan mata.
"Selain itu, hal ini bertujuan untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam mewujudkan inisiatif Making Indonesia 4.0," ungkap Shannedy Ong, Senior Director of Business Development, Qualcomm Indonesia, Inc., Selasa (23/4).
Teknologi terdepan Qualcomm, lanjut Shannedy, akan mendorong perkembangan pesat, tidak hanya bagi produk baru, tetapi juga industri baru, termasuk otomotif, IoT, komputasi, jaringan, dan lainnya.
Indonesia telah memperkenalkan revolusi industri keempat di bawah inisiatif Making Indonesia 4.0 pada April 2018 lalu. Lima teknologi mendasar yang termasuk dalam inisiatif ini adalah IoT, Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan, Augmented Reality dan Visual Reality (AR dan VR), robotika canggih, dan 3D printing.
"Indonesia adalah negara dengan potensi yang besar. Kami percaya bahwa dengan mendorong pengembangan IoT akan menjadi tiket emas bagi Indonesia untuk bersaing di tingkat global sebagai produsen teknologi," ujarnya dalam sambutan pembuka forum diskusi itu.
Shennedy menambahkan, saat ini Asia Tenggara berada pada kedudukan yang sama dengan yang lain dalam kategori ini. Sekaranglah saatnya Indonesia untuk mengambil kesempatan tersebut.
Di tempat yang sama, Asosiasi IoT Indonesia mengatakan, berdasarkan survei internal mereka, 96% responden percaya bahwa industri lokal dapat menghasilkan perangkat keras IoT seperti sensor, card interfaces, antena, pengontrol mini, dan smart meters. Hal ini diungkapkan oleh Andri Yadi, Wakil Ketua Umum Asosiasi IoT Indonesia.
"Dengan Potensi luar biasa yang ditawarkan pasar, dan kepercayaan diri dari pemain lokal, pemerintah harus bertindak cepat untuk menyelesaikan roadmap IoT dan menelurkan peraturan yang mendukung perkembangan industri lokal," ujarnya.