Jakarta, Gatra.com - Purnawirawan pendukung pasangan calon nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf, Bravo 5 menyatakan maklumat untuk pilpres 2019 yang berlangsung pekan lalu. Mereka menyatakan bahwa lembaga-lembaga yang mengadakan qiuck count atau proses hitung cepat adalah lembaga yang kredibel dan terakreditasi.
Ketua Bravo 5 Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi mengatakan dalam maklumatnya ini bahwa permasalahan lembaga quick count yang diragukan dan dirasa abal-abal oleh pihak pasangan Prabowo-Sandiaga Uno adalah lembaga yang dapat dipercaya.
"Semua Quick Count yang dilakukan oleh lembaga lembaga survei yang kredibel, bukan yang abal-abal, telah menunjukkan keunggulan pasangan Bapak Jokowi-Ma'ruf Amin sebesar Iebuh kurang 10%," ujar Fachrul di Sekretariat Bravo 5, Jalan Maluku, Menteng, Jakarta, Selasa (23/4).
Ia juga meyakini, meskipun diubah sedemikian rupa, suara paslon 01 tersebut akan tetap unggul dari paslon 02. "Maka diotak-atik bagaimanapun Jokowi-Ma’ruf Amin akan tetap unggul sekitar 10% itu," imbuh mantan wakil panglima TNI tersebut.
Jenderal bintang 4 tersebut juga menyatakan tidak usah risau dengan isu yang beredar akan mengecilkan suara Jokowi-Ma'ruf.
"Tidak perlu khawatir sedikitpun dengan isu dan pernyataan yang seolah-olah akan mengecilkan angka perolehan suara Bapak Jokowi-Ma'ruf Amin secara signifikan, karena itu memang tidak mungkin dapat dilakukan," ucap Fachrul.
Bsgi Fachrul, lembaga Quick Count itu menghitung dengan ilmiah dan data yang riil dari lapangan. Itu sebabnya ia berpendapat kesalahan lembaga quick count akan tipis.
"Quick Count bukan survei yang didasarkan pada asumsi yang hasilnya bisa meleset jauh. Quick Count adalah hitung secara cepat dengan metoda ilmiah yang dilakukan berdasarkan data riil dari lapangan. Karenanya peluang kesalahannya sangat kecil sekitar 0,1 s/d 0,2%, tidak pernah lebih besar dari itu," paparnya.
Ia menambahkan, lembaga quick count merupakan lembaga yang sudah melakukan penghitungan ratusan kali, mulai dari Pilkada sampai Pemilu.
"Ratusan kali Quick Count yang dilakukan berbagai lembaga kredibel di Indonesia, baik saat Pilkada maupun Pemilu Nasional, tidak pernah meleset jauh dari itu, karenanya tidak usah khawatir sedikitpun dengan pernyataan-pemyataan yang menyesatkan dan menakut-nakuti," kata Fachrul.
Sekarang yang diperlukan adalah waspada dan ikut mengamankan perhitungan di tingkat kecamatan sampai Provinsi.
"Yang perlu dilakukan pada saat ini adalah terus meningkatkan kewaspadaan serta ikut mengamankan perhitungan suara yang sudah unggul, baik di tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota maupun Provinsi," tutup pensiunan Jenderal tersebut.