Sekadau, Gatra.com – Akses penyeberangan di tiga kecamatan menuju ibu kota Kabupaten Sekadau, Kalimantan barat hingga saat ini masih terputus.
“Putusnya transportasi penyeberangan yang menghubungkan Kecamatan Belitang, Belitang Hilir, Belitang Hulu ke ibu kota Kabupaten Sekadau, berimbas pada terganggunya distribusi pemulangan logistik pemilu ke KPU Sekadau,” kata Kepala Bidang Humas Polda Kalbar, AKBP Donny Charles Go, di Sekadau, Kalimantan Barat, Selasa (23/4).
Dikatakan saat ini pihaknya sedang mengantisipasi untuk membawa logistik pemilu melalui jalan darat dengan memutar melewati Kabupaten Sintang, walaupun jaraknya lebih jauh, tapi ini untuk mengantisipasi keterlambatan yang ada.
Sehari sebelumnya, kapal Feri Saluang beserta muatan tujuh kendaraan dan satu mobil minibus tenggelam di Sungai Asam, Kecamatan Belitang Hilir, Kabupaten Sekadau, Kalimantan Barat, sekitar pukul 19.30 WIB pada hari Senin malam 22 April.
Donny mengatakan tenggelamnya kapal feri tersebut diduga akibat kesalahan dalam menyusun kendaraan bermuatan berat.
"Kendaraan truk disusun lebih dominan berada di sebelah kiri kapal, kemudian dari pemeriksaan ditemukan adanya kendaraan muatan kosong yang tidak ketahuan petugas. Jadinya tidak seimbang," ujar Donny.
Tenggelamnya kapal feri tersebut terjadi setelah berangkat, namun baru beberapa meter dari dermaga kemudian kapten kapal mengembalikan kapal bersandar di Dermaga Sunyat yang kemudian memberi peringatan melalui pengeras suara di kapal bahwa kapal terlalu miring dan memerintahkan anak buah kapal (ABK) untuk mengatur posisi kendaraan.
Setelah kapal sandar di dermaga, petugas dapat mengeluarkan tiga mobil, namun karena kapal sudah terlanjur miring ke kiri, ditambah banyaknya debit air masuk ke kapal membuat kapal akhirnya terbalik ke arah lambung kiri.
"Saat ini, masih ada enam truk yang ikut tenggelam bersama kapal," tuturnya.
Dalam kejadian ini Donny menegaskan tidak ada korban jiwa karena semua petugas kapal dan penumpang langsung terjun ke sungai saat kejadian, hanya seorang petugas kapal yang mengalami syok, dan kini telah dirawat di Puskesmas Belitang Hilir.
Akibat tenggelamnya kapal feri yang beroperasi empat bulan terakhir ini membuat lumpuhnya akses tiga kecamatan menuju ibu kota Kabupaten Sekadau, karena kapal ini merupakan satu-satunya akses terdekat.
“Pengangkutan logistik hasil perhitungan pemilu juga mengalkami keterlambitan tiba di tujuan,” kata Donny.
Reporter: Angah
Editor: Anthony Djafar