Jakarta, Gatra.com - Tim Bravo 5, salah satu tim pemenangan Paslon 01 Jokowi – Ma’ruf, meminta agar anggotanya tidak terprovokasi dengan isu-isu yang muncul pasca Pemilu 2019.
Ketua Bravo 5, Jenderal TNI (Purn) Fachrul Razi berharap masyarakat tidak terprovokasi informasi bohong mengenai polemik quick count, yang memenangkan Joko Widodo-Ma’ruf Amin.
Fachrul juga menegaskan bahwa quick count berbeda dengan survei, sehingga akurasi quick count tidak jauh beda dengan dengan real count yang akan dirilis oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
“Quick count bukan survei yang didasarkan pada asumsi yang hasilnya bisa meleset jauh. Quick count adalah hitung cepat dengan metode ilmiah yang dilakukan berdasarkan data riil dari lapangan,” ujar Fachrul Razi saat ditemui di Sekretariat Bravo 5, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (23/04).
Menurut Fahcrul yang perlu dilakukan saat ini adalah terus meningkatkan kewaspadaan serta ikut mengamankan perhitungan suara Jokowi-Ma’ruf yang sudah unggul. Baik di tingkat kecamatan, Kabupaten/Kota maupun Provinsi.
Agar kondisi di masyarakat tetap stabil, Fachrul pun berharap masyarakat bisa menunggu hasil akhir real count yang akan dikeluarkan oleh KPU pada 22 Mei mendatang, tanpa perlu saling menggugat satu sama lain.
“Bapak Prabowo sudah menginstruksikan jajarannya untuk melakukan pengamanan suara, Dan itu adalah keputusan yang sangat baik. Karena bapak Jokowi juga telah menginstruksikan hal yang sama,” papar Fachrul Razi.
Fahcrul menjamin, tidak aka nada aksi merusak atau memanipulasi hasi Pemilu 2019 yang dihitung KPU.
“Sekali lagi, tidak perlu khawatir dan takut terhadap isu dan pernyataan yang akan merusak atau membalikkan hasil Pemilu, karena mustahil dapat dilakukan,” katanya.
Hendry Roris Sianturi